Minggu, 11 Februari 2018


JUJUR LEBIH BAIK

          Selamat malam kamu, hei lelaki yang telah berhasil mencuri perhatianku. Apa kabarmu saat ini?  Bolehkah kucerita denganmu, ah seandainya saja kau ada disisiku malam ini tentu akan jadi sangat berbeda rasanya. Hei, lelakiku … dengarkan ku bicara padamu, akan kuungkapkan segala isi hatiku saat ini. Semua beban yang terasa mengganggu, kan kukatakan padamu malam ini juga.

          Dear cinta, kau masih ingat bagaimana pertemuan kita yang pertama kali dulu? Pertemuan tak sengaja yang hingga saat ini masih saja terkenang dalam memori. Kau mungkin boleh saja lupa tapi tidak bagiku. Ah, benar kata orang perempuan selalu ingat dengan kejadian apapun dan takkan pernah melupakan. Sudah beberapa tahun iyakan, tapi entah kenapa terasa baru kemarin kita berkenalan. Waktu memang berlalu terlalu cepat, atau memang semanjak bersamamu waktu berputar lebih cepat dari biasanya. Ah, entahlah akupun tak mengerti.

          Cinta, aku tak tau dan mulai bingung harus dari mana ku mulai cerita denganmu. Ku rasa bertahun bersama, membuatmu sudah cukup mengenalku. Sudah cukup tau kekurangan dan kelemahanku. Pun kau juga sudah tau ketidaksempurnaanku. Namun bukan itu yang ingin kuceritakan padamu malam ini. Cinta, maaf jika malam ini ku ingin katakan yang sebenarnya perasaanku padamu. Setelah bertahun menjalani semuanya bersamamu, ada pernah terlintas untuk menjadikan kamu yang pertama dan terakhir dalam kehidupanku. Pernah bermimpi tuk bisa selalu bergandengan tangan hingga kita tua bersama. Namun ternyata harapan hanyalah tinggal harapan.

          Iya benar. Hanya aku yang inginkan kita bersama sementara kamu tidak. Ah, aku terlalu naΓ―f, selalu percaya bahwa kamu berjuang untukku namun nyatanya tak pernah ada aku di masa depanmu. Bodoh. Entahlah, aku masih belum bisa memahamimu. Kukira bertahun bersama, perasaanmu dan hatimu masih untukku ternyata tak dapat kuprediksi sebelumnya jika mimpi buruk ini benar-benar terjadi. Aku sudah membayangkan bisa menua bersamamu, duduk berdampingan denganmu menikmati secangkir teh pada sore hari. Ah, indah sekali rasanya. Iya itulah khayalan dari seorang gadis yang sangat  mencintaimu.

          Katakanlah sebenarnya apa yang kini tengah kau rasakan cinta, kalau kau mulai merasa lelah dan bosan menjalani hubungan bersamaku. Tak perlu berpura-pura mencintaiku jika pada akhirnya pelan-pelan caramu justru menyakitiku. Di balik sikap mu yang perhatian justru kau menyimpan rahasia besar yang ku tak tau itu apa. Heemm berhentilah jika kau memang ingin berhenti, aku takkan pernah lagi memaksamu untuk terus menerus tetap menjalani hubungan bersamaku.

          Jujurlah cinta, akupun merasa kau tak seperti dulu lagi. Kamu berubah!! Katakan sejujurnya padaku, agar aku tak terlalu banyak berharap padamu. Rasanya benar-benar sakit!! Ini benar-benar sangat menyiksaku. Jujurlah itu lebih baik daripada terus menerus dipertahankan …..



By :
Free Blog Templates