JUJUR
LEBIH BAIK
Selamat
malam kamu, hei lelaki yang telah berhasil mencuri perhatianku. Apa kabarmu
saat ini? Bolehkah kucerita denganmu, ah
seandainya saja kau ada disisiku malam ini tentu akan jadi sangat berbeda
rasanya. Hei, lelakiku … dengarkan ku bicara padamu, akan kuungkapkan segala
isi hatiku saat ini. Semua beban yang terasa mengganggu, kan kukatakan padamu
malam ini juga.
Dear
cinta, kau masih ingat bagaimana pertemuan kita yang pertama kali dulu? Pertemuan
tak sengaja yang hingga saat ini masih saja terkenang dalam memori. Kau mungkin
boleh saja lupa tapi tidak bagiku. Ah, benar kata orang perempuan selalu ingat
dengan kejadian apapun dan takkan pernah melupakan. Sudah beberapa tahun
iyakan, tapi entah kenapa terasa baru kemarin kita berkenalan. Waktu memang
berlalu terlalu cepat, atau memang semanjak bersamamu waktu berputar lebih
cepat dari biasanya. Ah, entahlah akupun tak mengerti.
Cinta,
aku tak tau dan mulai bingung harus dari mana ku mulai cerita denganmu. Ku rasa
bertahun bersama, membuatmu sudah cukup mengenalku. Sudah cukup tau kekurangan
dan kelemahanku. Pun kau juga sudah tau ketidaksempurnaanku. Namun bukan itu
yang ingin kuceritakan padamu malam ini. Cinta, maaf jika malam ini ku ingin
katakan yang sebenarnya perasaanku padamu. Setelah bertahun menjalani semuanya
bersamamu, ada pernah terlintas untuk menjadikan kamu yang pertama dan terakhir
dalam kehidupanku. Pernah bermimpi tuk bisa selalu bergandengan tangan hingga
kita tua bersama. Namun ternyata harapan hanyalah tinggal harapan.
Iya
benar. Hanya aku yang inginkan kita bersama sementara kamu tidak. Ah, aku terlalu
naΓ―f, selalu percaya bahwa kamu berjuang untukku namun nyatanya tak pernah ada
aku di masa depanmu. Bodoh. Entahlah, aku masih belum bisa memahamimu. Kukira
bertahun bersama, perasaanmu dan hatimu masih untukku ternyata tak dapat
kuprediksi sebelumnya jika mimpi buruk ini benar-benar terjadi. Aku sudah
membayangkan bisa menua bersamamu, duduk berdampingan denganmu menikmati
secangkir teh pada sore hari. Ah, indah sekali rasanya. Iya itulah khayalan
dari seorang gadis yang sangat
mencintaimu.
Katakanlah
sebenarnya apa yang kini tengah kau rasakan cinta, kalau kau mulai merasa lelah
dan bosan menjalani hubungan bersamaku. Tak perlu berpura-pura mencintaiku jika
pada akhirnya pelan-pelan caramu justru menyakitiku. Di balik sikap mu yang
perhatian justru kau menyimpan rahasia besar yang ku tak tau itu apa. Heemm
berhentilah jika kau memang ingin berhenti, aku takkan pernah lagi memaksamu
untuk terus menerus tetap menjalani hubungan bersamaku.
Jujurlah
cinta, akupun merasa kau tak seperti dulu lagi. Kamu berubah!! Katakan
sejujurnya padaku, agar aku tak terlalu banyak berharap padamu. Rasanya
benar-benar sakit!! Ini benar-benar sangat menyiksaku. Jujurlah itu lebih baik
daripada terus menerus dipertahankan …..