Kamis, 24 Agustus 2017

Senin, 07 Agustus 2017

TIPS MENYELESAIKAN SKRIPSI ALA AKU

Assalamu’alaikum wr.wb …...

Hari ini aku akan share tips menyelesaikan skripsi sesuai target ala aku. Kalau kata sebagian kakak tingkatku waktu kuliah dulu, skripsi itu katanya berhantu. Hhaaa ada-ada sajakan. Tapi memang kenyataannya kalau gak pakai target buat selesaikan skripsinya yah bakalan nanti-nanti terus. Oke sekarang aku kasiiih saja tipsnya yah ….

A. Niat

Niat ini perlu banget. Seperti hadits Nabi “innamal a’malu binniyat” yang artinya amal itu tergantung niatnya, seseorang itu hanya akan mendapatkan sesuai niatnya. Karena segala sesuatunya itu memang harus berawal dari niat. Di awali dengan niat yang baik inshaa allah akhirnyapun juga baik. Jadi, dari awal tanamkan niat yang baik dalam menyelesaikan skripsi.

B. Target

Nah ini juga sangat perlu bagi kita. Kenapa kita perlu target dalam menyelesaikan skripsi? Alasannya adalah agar kita semakin termotivasi untuk menyelesaikannya. Dengan adanya target dan deadline tentunya kita juga akan terpacu berkejar-kejaran dengan waktu. Misalnya kamu menargetkan minggu ke 2 bab 1-2 sudah harus selesai dan segera dikonsultasikan dengan dospem. Setelah konsultasi pasti ada saja coeretan yang harus direvisi. Nah dari sini kamu harus punya target lagi, bahwa revisi tersebut harus selesai dalam seminggu sehingga di minggu ke 4 konsultasi lagi. Aku juga dulu begitu, pasang target supaya kita lebih terpacu dalam menyelesaikannya.

C.Buat notes/catatan kecil sebagai remember.

Notes/catatan kecil sebagai remember atau pengingat sangat ampuh banget buat menstimulasi otak supaya lebih terdorong menyelesaikan skripsi. Yah layaknya target, notes ini menjadi pengingat bagi kita supaya jangan menunda-nunda dalam mengerjakan sesuatu. Notes ini bagusnya ditempel di tempat-tempat yang sering kita lewati atau sering kita lihat. Bisa di meja belajar, pintu, di kamar atau dimanapun yang sering kita lewati. Terserah kamu notesnya mau kayak gimana, kalo aku nulis di beberapa kertas kecil terus di tempel di meja belajar, jadi secara otomatis yang tadinya rada malas ngerjainnya mau gak mau ketika liat tulisan itu semangatnya berkobar lagi. Hhhaa tapi kalo udah lelah tetap jangan dipaksa juga. Sebab badan dan otakpun perlu istirahat. Segala sesuatu yang berlebihan itu biasanya gak bagus.

D.Sering-sering konsultasi dengan dospem

Jangan malas buat konsultasi dengan dospem kita, yah memang terkadang masalahnya ada. Beda orang tentu beda juga pemikirannya. Begitu juga dengan dospem. Dospem yang satu dengan dospem yang lain pendapat merekapun juga berbeda. Yah, untuk menyatukan dua pendapat yang berbeda iniyang susah. Makanya, kita juga perlu mengenali sikap dan karakter dospem. Kenapa begitu? Karena jika kita mengetahui sikap dan karakter dari dospem tentunya kita dapat menyesuaikan dengan beliau. Jadi selama bimbingan kita merasa nyaman konsultasi, gak merasa terbebani. Supaya lebih mengenal sikap dan karakter dari dospem makanya harus sering-sering ketemu. Heee

E.Perbanyak pembendaharaan kata dengan banyak membaca.

Ini mah perlu banget. Kalo sedang bimbingan itu mau gak mau kita yang kebanyakan malas baca buku secara gak langsung harus sering baca buku.. Keluar masuk perpustakaan, dari rak satu ke rak yang lain. Hhaa , apalagi kalo ngeliat buku yang tebalnya masya allah, pasti bawaannya udah malas sendiri. Nah hal kayak gini perlu dihilangkan. Cara menghilangkannya yah dengan membiasakan untuk terbiasa. Dengan banyak membaca otomatis pembendaharaan kata kita juga bertambah. Dan ini tentunya juga sangat berpengaruh dengan kualitas dari skripsi yang kita susun.

F.Jangan lupa berdo’a dan minta doa restu dari orang tua..

Nah ini nih point terakhir yang gak kalah penting. Usaha tanpa do’a gak ada artinya. Jadi selama masa bimbingan sering-sering berdo’a kepada Allah semoga setiap proses bimbingannya selalu dimudahkan dan dilancarkan. Jangan lupa juga minta doa dari kedua orang tua, sebab do’a orang tua terhadap anaknya didengar dan dikabulkan Allah.

Oke, mungkin itu beberapa tips yang bisa aku share untuk kali ini. Dan untuk kalian yang sedang dan dalam masa bimbingan skripsi semoga selalu dimudahkan dan dilancarkan. Skripsi itu tidak terlalu sulit kok, asalkan kita punya kemauan dan tekad yang kuat untuk menyelesaikannya, inshaa allah juga bakalan selesai. Selamat berjuang para pejuang skripsi, satu hari nunda skripsi sama saja dengan menunda satu hari resepsi. Hhaaaa …

Jumat, 11 Agustus 2017

SKRIPSWEETKU

Minggu, 06 Agustus 2017

                    SKRIPSWEET KU

Assalamu’alaikum, hari ini aku bakalan share gimana proses aku menyelesaikan skripsweetku tahun lalu. Emmm, sebenarnya akupun juga rada-rada molor skripsinya, yang targetnya 4 tahun kuliah atau 8 semester selesainya memasuki semester 9 atau lebih tepatnya 4 tahun 2 bulan. Padahal aku seminar proposalnya di akhir semester 6. Tuhkan lama banget, lebih duluan dari teman aku. Tapi iya itu tadi, males konsulnya kemarin itu. Soalnya kan di semester 7 ada praktik lapangan (PPL B), praktiknya itu ngajar di sekolah. Yah, ada lagi alasanku nunda ngerjain skripsi padahal aku sudah bayar untuk dosen pembimbingku nanti. Lanjut, PPL selesai gak kerasa udah memasuki semester 8. Nah di semester 8 ini kita diwajibkan mengikuti kkn. Hhaa, akupun punya alasan lagi buat nunda konsul skripsinya. Please jangan ditiru yah…. Alasannya sih kepengen fokus dulu KKNnya setelah selesai kkn baru deh ngerjain skripsinya.
Aku kalau ngerjain kerjaan itu gak bisa multitasking, harus diselesaikan satu-satu dulu. Kalaunya dikerjain barengan biasanya ada salah satu yang gak beres. Selesai kkn 2 bulan, aku sambil nanya ke teman udah sampai mana skripsinya. Mereka bilang udah bab 3, udah mulai penelitian, udah masuk bab 4 pembahasan. Ya Allah, aku kaget. Kalonya ditunda terus dan gak dikerjakan kapan selesainya. Targetkan harus wisuda tahun 2016 itu juga. Akhirnya mulai deh konsul ke dospem, proposal skripsi itu langsung disusun mulai dari bab 1-3. Beberapa kali harus revisi, bolak balik kampus, janjian sama dospem. Ngehubungin dosenpun nyusun kata-katanya harus mikir beberapa kali dulu, bingung milih katanya harus kayak gimana. Bentar-bentar hapus, ketik lagi takut jika pesan yang dikirimkan tersebut gak sopan. Buat mahasiswa yang sedang bimbingan tentu mengalami hal seperti ini.
O’iya selama bulan ramadhan tahun lalu juga sibuk bolak-balik kampus konsul skripsi. Perjuangannya itu loh. Tepat di tanggal 12 Juni 2016 akhirnya skripsiku dari bab 1-3 di acc sama dospemku. Tinggal lanjut penelitian di bab 4 dan penutup di bab 5. Aku nanya ke dospemku, masih sempat gak kira-kira selesaikan skripsinya tinggal 2 bab lagi nih padahal. Dan waktu pendaftaran munaqasahnya juga tinggal ± 15 hari lagi saat itu. Dospemku bilang, gak sempat lagi waktunya sudah mepet. Ya udah, akhirnya ku lanjutkan skripsiku sesudah lebaran. Setelah surat rekomendasi penelitian dari kesbangpol keluar, aku mulai melakukan penelitian. Karena judul skripsiku kemarin itu persepsi orang tua terhadap pendidikan Islam, otomatis yang jadi narasumbernya adalah para orang tua. Respondennya Alhamdulillah sangat merespon dengan berbagai pertanyaan yang sudah kusiapkan sebelumnya. Jawaban mereka beragam tapi ada satu kesimpulan dari jawaban tentang penelitianku itu, yakni para orang tua beranggapan bahwa pendidikan Islam itu sangat penting bagi kehidupan baik di dunia maupun di akherat. Bab 4, pembahasan tentang hasil penelitian itupun juga beberapa kali harus revisi. Sampai-sampai pengen nangis liat banyak coretan. Hiiikksss. Tapi yah begitulah suka dukanya. Selama konsul sama dospem kadang gak serius-serius banget juga. Malah dospemku pernah cerita tentang masa muda beliau. Heee dospemku curhat dikit, tapi beliaupun juga nanya macam-macam ke aku. Anggap aja sedang diinterview sama dospem. Hhhaaaa
Setelah beberapa kali revisi, Alhamdulillah akhirnya skripsweetku, iya skripsi kesayangan aku di acc juga sama kedua dospemku. Alhamdulillah, akhirnya munaqasah dan wisuda juga tahun ini. Alhamdulillah perjuangan dan usahanya gak sia-sia. Sidang munaqasahnya tepat di awal bulan yakni 1 November 2016. Sumpah, sehari sebelum sidang munaqasah pikiran itu bercabang-cabang. Galau, takut, ragu-raga, gelisah gak bisa jawab pertanyaan dari dosen penguji. Tapi Alhamdulillah dapat semangat dan motivasi dari kesayangan-kesayanganku kayak mama, abah, keluarga besar, dari sahabat dan juga teman-temanku. Ternyata pas hari H nya, tak sesulit yang kubayangkan yah walaupun di menit-menit awal rada gugup dan gemetaran menjawab pertanyaan dari dosen penguji tapi selanjutnya mengalir begitu saja. Alhamdulillah …..
Tak ada usaha yang mengkhianati hasil. Alhamdulillah dear ternyata nilai skripsi aku A. Akhirnya terbayar juga semua usaha dan perjuangan selama beberapa  bulan menggarap skripsi yang dengan segala keribetannya. Hee. Pada 16 November kami di yudisium, Alhamdulillah resmi sudah menyandang gelar Sarjana Pendidikan, atau S.Pd. Resmi juga di belakang namaku terselip sebuah gelar yang dengan susah payah mencapainya, Erni Apriliani, S.Pd.

Barakallah, semoga selalu diberkahi Allah. Semoga ilmunya juga manfaat bagi banyak orang. Aamiin ya allah …. 

IKATAN BATIN

Rabu, 05 Juli 2017
IKATAN BATIN ANTARA IBU DAN ANAK

Katanya ikatan batin  antara ibu dan anak itu kuat. Hemm dan aku sangat percaya hal tersebut. Kenapa ikatan batin antara ibu dan anak itu bisa kuat meskipun berada ditempat yang berbeda sekalipun? Mungkin salah satunya karena ibulah orang yang mengandung dan melahirkan kita. Ibu yang pertama kali merasakan mual-mual, kakimu yang mulai menedang perut ibu, dan dia adalah orang yang bahagia melihat setiap perkembanganmu. Dia yang mengenalmu lebih dari siapapun, tidak sahabatmu, pacarmu, atau bahkan suami/istrimu. Dan ibu jugalah yang dapat merasakan apa yang kamu rasakan, khawatirmu, sedihmu bahkan bahagiamu. Saat kau bersedih, dialah orang yang paling sedih melihatmu bersedih dan dia juga sangat bahagia jika melihatmu bahagia.
Dan aku punya pengalaman saat jauh dari mama dan benar-benar ngerasain ikatan batin sama mama. Okeh, aku mulai ceritanya dari sini yah.
Pada hari Rabu, tgl 27 April 2016 itukan ada acara perpisahan antara kami, mahasiswa kkn dengan warga desa Ulang. Acaranya itu makan bersama, jadi kami gotong royong dengan warga menyiapkan makanan buat disantap bersama. Heee Setelah shalat subuh, kami membantu menyiapkan keperluan buat masak di halaman posko kkn. Berhubung teman kami yang laki-lakinya, syihab dan salahuddin ikut membantu abang Imul dan Kakaknya ke Pasar Kandangan buat nyari keperluan masak, kayak sayur, ayam, sambal de el el. Jadi tinggal aku, Fatimah, Wartini dan inayah yang tinggal di posko. Jadi shalat subuh yang biasanya diimamin oleh abang Syihab, untuk kali ini pengecualian. Shalatnya sendiri ajah.
Matahari pun mulai menampakkan sinarnya, kami para gadis bantuin ibu-ibu memasak. Mulai dari bikin sambal buat masak ayam, marutin nyiur dan potong-potong sayuran kayak nangka, kacang, dan teman-temannya. Nah disaat potong nangka tiba-tiba jari aku kesayat pisau. Yups, pisaunya lumayan tajam. Sebenarnya luka dijari itu gak dalam banget tapi darahnya itu ngucurnya gak berhenti. Hee, terus nih ibu Kades dan temanku yang lain gak sadar kalau aku luka, aku langsung lari bersihin lukanya di kran pakai air terus masuk ke rumah nyari kapas bersihin darahnya. Teman aku inayah yang selesai mandi nanya, kenapa Er? Aku bilang aja tadi luka kena pisau. Salahuddin dan Inayah ikutan khawatir. Ayahnya abang imul, wartini dan semuanya khawatir. Fatimah dan Julak langsung ngambilin obat merah ke puskesdes.
Keadaan aku rada-rada pusing, mungkin oksigennya naik ke otak. Kata temanku, wajahku pucat. Gak berapa lama, beneran mau pingsan tapi sempat dipegangin sama teman aku, wartini dan Fatimah. Julakjuga khawatir banget. Yaps, semua orang khawatir. Terus luka aku diobatin , terus minyak kayu putih diarahin ke hidung. Kata Fatimah muka aku pucat banget, bibir juga berubah jadi pucat. Dan akhirnya aku disuruh istirahat rebahan aja di ruang tamu. Dan ternyata di tempat lain, di waktu yang bersamaan mama juga mau pingsan. Iya, waktu itukan musimnya panen padi tuh kalo dalam bahasa banjarnya “maharit banih” . karena saat itu cuacanya panas banget, mama kepanasan udah gak tahan akhirnya mau pingsan. Dan Alhamdulillah, di sawahnya gak sendirian tapi banyak orangnya. Dan aku tau cerita itu saat udah tiba di rumah diceritain sama ayah aku.
Ternyata benar, ikatan batin antara anak dan ibu itu emang kuat. Mama dan aku sama-sama mau pingsan tepat di hari yang sama dan di jam yang sama pula. Masya Allah, Maha Besar Allah dengan segala kuasa-Nya.
And then, maybe Cuma itu yang bisa aku share di blog ini. Ini sepenggal cerita dan pengalamanku tentang ikatan batin antara aku dan mama.

See u next time…..

Jumat, 04 Agustus 2017

Pengalaman Pertama

Pengalaman Pertama Terjun Ke Lapangan

Jum’at, 04 Agustus 2017

Kemarin , tepatnya hari jum’at tiba-tiba hpku bunyi ada satu chat WA masuk. Terus aku periksa ternyata dari Kakak senior samping desa.  Isi chatnya, disuruh datang ke balai desa sekitar jam 2an katanya ada rapat sekaligus pengenalan. Setelah baca chat, aku bingung antara kaget dan deg-degan kayak gimana sih rapatnya.😯😯😯

Jarum jam terus berdetak, menit terus berlalu. Setelah orang adzan shalat jum’at aku mandi, selesai kemudian shalat zuhur dulu sambil nunggu abah pulang dari shalat jum’at di masjid. Gak berapa lama abah datang. Ya udah kita makan siang bareng. Gini yah, kalonya tiap jum’at itu makan siangnya nunggu abah pulang dari masjid dulu. Keluarga kami makannya selalu bareng, bersama-sama supaya adil. Lanjut ceritanya.

Selesai makan siang, aku dandan dulu Cuma bentarlah paling juga 15-20 menitlah. Jam 13.50 aku berangkat dari rumah. Yah berhubung jarak rumah ke balai desanya lumayan dekat  paling juga sekitar 3-5 menit sudah sampai. 😁😁😁 Ternyata nih, kakak samping desanya sudah disana duluan, dan yang ternyata setelah aku tau kakaknya gak balik ke rumah yah berhubung jarak rumahnya juga lumayan jauhlah daripada bolak-balik mungkin lebih baik stay di balai desa saja dulu. Ternyata molor, tamunya datang hampir jam 3an. Ada sedikit wawancara, tamunya tersebut dari kementerian sosial. Jadi ada beberapa orang yang ditanyai tentang program puskesos. Hhhaaa, aku aja baru dengar tentang hal itu. 😂😂😂 Oh, ternyata nih dear mereka semua mah pinter-pinter, aktif banget, 👍👍👍 dah pokoknya.  Yah maklum lah mereka kan juga sudah lama jadi secara gak langsung tentu sudah pengalaman. Aku mah apa atuh, Cuma remah rengginang dibandingkan mereka. 😅😅😅 Salut banget aku sama kinerja dan tanggung jawab mereka. 👏👏👏Setelah selesai sesi wawancara tersebut, tamu tersebut ingin langsung melihat keadaan di lapangan. Sebagai orang baru, akupun juga ikut dengan mereka.

Dari satu rumah ke rumah yang lain. Ada beberapa rumah yang dikunjungi pada sore ini. Yah memang yang menjadi sasaran dari program ini adalah rumah tangga menengah ke bawah. Ada satu keluarga yang cukup mengetuk hatiku saat itu. Ada satu buah keluarga, punya anak yang disabilitas (cacat). Anak beliau tersebut gak bisa jalan juga gak bisa bicara. Dan umur anak beliau sudah 21 tahun, yah 2 tahun di bawah umurku. Rumah beliau kecil, tak ada ruang tamu. Ruang tamu, ruang keluarga dan ruang tidur jadi satu. Bisa dibayangkan  gimana rumah beliau?😢😢😢 Dari sini aku belajar banyak hal tentang kehidupan, Ternyata di luaran sana masih ada banyak orang yang belum seberuntung diriku. Kenapa aku anggap diriku beruntung? Aku bisa sekolah sampai perguruan tinggi, rumah ada, beras ada tidak usah beli atau harus menunggu bantuan dari pemerintah, kendaraan Alhamdulillah ada. Memiliki orang tua yang begitu peduli dan sangat menyayangiku. Alhamdulillah, nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan. 🙏🙏🙏

Iya, Allah benar-benar sangat sayang. Sudah seharusnya aku mensyukuri akan segala nikmat yang telah allah kasih dalam kehidupanku saat ini. Nikmat sehat, fisik yang sempurna, nikmat rezeki dan nikmat segala-galanya yang telah allah berikan tak terhingga dalam kehidupanku. Dan itu pengalaman hidup yang berharga, mungkin akan ada banyak pengalaman-pengalaman selanjutnya setelah ini.  Namun, akupun juga mengerti bahwa tidak ada usaha yang selalu berjalan dengan mulus. Selalu saja ada hambatan ataupun rintangan yang menghadang. Yah, umpama jalan akan selalu ada batu-batu kerikil di depan. Tapi, asalkan selalu ada Allah. Inshaa allah segala sesuatunya akan selalu dimudahkan. Jika kita mengingat Allah, Allah pun juga akan bersama kita di setiap apapun keadaan kita. Allah lebih mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya, dan mungkin ini adalah salah satu skenario dari Allah untuk kehidupanku yang lebih baik lagi. Dan Allah tidak mungkin menempatkan hamba-Nya diposisi yang salah, sebab Dia mengetahui kapasitas kita sebagai hamba-Nya. Dia lah yang mengetahui segala-galanya.

Terakhir, semoga aku bisa mengemban suatu amanah yang sudah Allah percayakan saat ini kepadaku. Menjadi jalan bagiku untuk lebih dekat dengan syurga-Nya Allah. Dan semoga ini menjadi jalan dan pilihan terbaik dari Allah untuk kehidupanku yang lebih baik lagi ke depannya. Di berikan kemudahan dan kelancaran dalam menjalankan tugas ini, bertanggung jawab dan yang terpenting tetap menjadi Erni Apriliani yang baik, yang ramah, yang tidak sombong, yang selalu sayang keluarga dan anak shalehahnya mama abah. Semoga ilmu yang di dapat selama mengenyam pendidikan bertahun-tahun ada manfaatnya bagi masyarakat sekitar. Aamiin ya Allah……… 🙏🙏🙏🙏🙏

DREAM


Sedari kecil, waktu SD ada pelajaran Bahasa Indonesia. Guru wali kelasku meminta kami menuliskan cita-cita masing-masing termasuk juga diriku. Entah kenapa, Erni kecil menuliskan dokter gigi sebagai cita-citanya. Ya, aku memilih cita-cita ingin menjadi seorang dokter gigi yang hebat. Dokter yang membantu anak-anak maupun orang dewasa yang bermasalah dengan kesehatan giginya.
Selain itu, aku juga menuliskan ingin bersekolah ke SMPN I Angkinang, SMA Negeri 2 Kandangan dan kuliah di Univ. Lambung Mangkurat. Iya, itu adalah beberapa lembaga pendidikan pilihan untuk nantinya melanjutkan pendidikanku. Namun skenario Tuhan memang berbeda. Setelah lulus SD di SDN Sungai Hanyar, aku yang tadinya ingin melanjutkan ke SMPN 1 Angkinang tidak diizinkan mama. Mama menyarankan dan memasukkanku ke MTsN Angkinang atau yang kini dikenal dengan sebutan MTsN 3 HSS. Karena mama ingin anaknya belajar ilmu agama lebih banyak jika sekolah di MTsN. Karena ridho dan restu dari orang tua, Alhamdulillah prestasi akademikku di sekolah tak pernah jauh dari peringkat 1 atau 2 sampai kelas 3 lulus MTs. Dan dari sini jugalah aku bertemu dengan seseorang yang yang ku sebut dia pacar pertamaku atau bisa dibilang cinta monyet, eh tapi kalau sudah mengenalkan ke orang tua cinta apaan coba?????
Next, pending dulu yah cerita soal love storyku. Nanti, lain waktu aku ceritakan dia itu siapa. Heee
Selanjutnya, lulus dari MTs aku ingin lanjut lagi ke SMA Negeri 2 Kandangan. Awalnya mama juga rada-rada gak suka aku sekolah di sana, beliau menyarankan lanjut lagi ke MAN 2 Kandangan. Ya, mungkin mamaku ingin anaknya sekolah yang banyak pelajaran agamanya. Aku sudah mendaftar di SMA Negeri 2 Kandangan dan diterima. Alhamdulillah, setelah di bujuk-bujuk akhirnya mama menyetujui sekolah disana. Kalau abah terserah aku saja sekolah maunya dimana gak pernah ada masalah. Dan di sekolah ini juga kutemukan 3 orang sahabat yang masya allah, benar-benar suatu anugerah bisa mengenal mereka hingga sekarang. Nanti dilain waktu, akan kuceritakan kisah persahabatan kami ber4.
O,iya dari MTs sampai SMA cita-citaku berubah, yang tadinya ingin jadi dokter gigi malah maunya jadi seorang guru.. yah, karena aku sadar biaya pendidikan untuk jadi dokter itu mahal. Dan aku hanya berasal dari keluarga yang sederhana. Lulus dari SMA Negeri 2 Kandangan, aku sebenarnya ingin lanjut ke Univ. Lambung Mangkurat ataupun IAIN Antasari atau yang dikenal sekarang UIN Antasari, tapi terkendala lagi sama izin dari mama. Huftt, mama takut anaknya jauh dari beliau, takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Dan fix aku kuliah di Kandangan saja mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam, yah sesuailah dengan cita-citaku yang ingin menjadi guru. Sebenarnya ilmu agamaku masih cetek banget, gak ada apa-apanya dibandingkan dengan temanku yang lulusan dari pesantren. Karena yang masuk kuliah di sana memang lebih banyak yang berasal dari lulusan pesantren. Antara gak percaya diri sebenarnya kuliah disana, karena mindset di awalnya pasti bakalan banyak belajar bahasa arabnya, pasti kuliahnya susah banget. Namun setelah dijalani, justru Allah selalu memberi kemudahan dan kelancaran. Mungkin itu juga karena do’a dari kedua orang tuaku.
Meskipun di awal-awal tahun pertama kuliah, ip aku masih rendah 3,15 kalau gak salah. Alhamdulillah, untuk semester-semester selanjutnya mengalami peningkatan. Malah beberapa kali ipnya sampai 4,00. Heee . kuliah di jurusan ini benar-benar mengubah pandangan dan kebiasaanku. Dampaknya Alhamdulillah positif sekali. Dulu waktu awal-awal SMA shalatnya bolong-bolong tapi sesudah kelas 2 baru deh mulai memperbaiki  shalatnya supaya jangan bolong-bolong lagi lanjut sampai sekarang. Semoga istiqomah. Aamiiin . intinya kuliah benar-benar menambah pengalaman yang baru dan juga teman yang baru.
    Ternyata selama kuliah, akupun juga punya kisah cinta yang rumit. Tapi nantilah aku ceritakan juga. Hee
    Perjuangan menyelesaikan skripsipun sangat berat. Ada banyak godaan saat itu. Yang dulunya target harus selesai di tahun ke 4 perkuliahan, ternyata malah molor ke semester 9 lebih tepatnya 4 tahun 2 bulan. Tapi gak terlalu masalah juga, ada untungnya juga di semester 9. Kenapa? Yaps, berdasarkan peraturan kementerian agama yang dulu gelar S1nya adalah Sarjana Pendidikan Islam atau S.Pd.I sekarang diubah menjadi Sarjana Pendidikan atau S.Pd. begitu juga dengan Sarjana Hukum Islam yang dulunya S.H.I sekarang berubah menjadi S.H. Wisuda tepatnya  28 Desember 2016 tahun lalu. Sudah beberapa sekolah yang didatangi nyari lowongan ternyata tak ada satupun yang menerima tenaga honorer. Lalu ada satu teman ngasih info ada sekolah swasta yang mencari tenaga pendidik yang juga kebetulan dia mengajar disana. Ya udah, bismillah mulai menyiapkan berkas-berkasnya buat mendaftar disana. Siapa tahukan rezekinya ada disana. Oke beberapa hari kemudian di sms sama panlaknya, kalau aku lulus administrasi.tahap pertama terlewati. Alhamdulillah, lanjut ke tahap 2 yaitu tes tertulis dan baca alqur’an. Sebenarnya dalam tahap ini, hati ragu-ragu mikirnya pasti gak lulus. Tapi ternyata, Alhamdulillah lulus juga ditahap ini. Next lanjut ke tahap 3 yaitu micro teaching, nah mungkin di sinilah perjuanganku harus berhenti sampai di sini.iya, dalam tahap ini aku gak lulus, karena akupun juga menyadari bahwa aku pasti gak bakalan lulus. Kenapa? Karena, peserta yang lainnya masya allah bagus-bagus banget. Beda dengan aku. Yah, ambil positifnya saja, mungkin rezekinya bukan di situ. Dan tetap khusnudzan dengan Allah, Dia lebih mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya. 

By :
Free Blog Templates