Pengalaman Pertama Terjun Ke Lapangan
Jum’at, 04 Agustus 2017
Kemarin , tepatnya hari jum’at tiba-tiba hpku bunyi ada satu chat WA masuk. Terus aku periksa ternyata dari Kakak senior samping desa. Isi chatnya, disuruh datang ke balai desa sekitar jam 2an katanya ada rapat sekaligus pengenalan. Setelah baca chat, aku bingung antara kaget dan deg-degan kayak gimana sih rapatnya.😯😯😯
Jarum jam terus berdetak, menit terus berlalu. Setelah orang adzan shalat jum’at aku mandi, selesai kemudian shalat zuhur dulu sambil nunggu abah pulang dari shalat jum’at di masjid. Gak berapa lama abah datang. Ya udah kita makan siang bareng. Gini yah, kalonya tiap jum’at itu makan siangnya nunggu abah pulang dari masjid dulu. Keluarga kami makannya selalu bareng, bersama-sama supaya adil. Lanjut ceritanya.
Selesai makan siang, aku dandan dulu Cuma bentarlah paling juga 15-20 menitlah. Jam 13.50 aku berangkat dari rumah. Yah berhubung jarak rumah ke balai desanya lumayan dekat paling juga sekitar 3-5 menit sudah sampai. 😁😁😁 Ternyata nih, kakak samping desanya sudah disana duluan, dan yang ternyata setelah aku tau kakaknya gak balik ke rumah yah berhubung jarak rumahnya juga lumayan jauhlah daripada bolak-balik mungkin lebih baik stay di balai desa saja dulu. Ternyata molor, tamunya datang hampir jam 3an. Ada sedikit wawancara, tamunya tersebut dari kementerian sosial. Jadi ada beberapa orang yang ditanyai tentang program puskesos. Hhhaaa, aku aja baru dengar tentang hal itu. 😂😂😂 Oh, ternyata nih dear mereka semua mah pinter-pinter, aktif banget, 👍👍👍 dah pokoknya. Yah maklum lah mereka kan juga sudah lama jadi secara gak langsung tentu sudah pengalaman. Aku mah apa atuh, Cuma remah rengginang dibandingkan mereka. 😅😅😅 Salut banget aku sama kinerja dan tanggung jawab mereka. 👏👏👏Setelah selesai sesi wawancara tersebut, tamu tersebut ingin langsung melihat keadaan di lapangan. Sebagai orang baru, akupun juga ikut dengan mereka.
Dari satu rumah ke rumah yang lain. Ada beberapa rumah yang dikunjungi pada sore ini. Yah memang yang menjadi sasaran dari program ini adalah rumah tangga menengah ke bawah. Ada satu keluarga yang cukup mengetuk hatiku saat itu. Ada satu buah keluarga, punya anak yang disabilitas (cacat). Anak beliau tersebut gak bisa jalan juga gak bisa bicara. Dan umur anak beliau sudah 21 tahun, yah 2 tahun di bawah umurku. Rumah beliau kecil, tak ada ruang tamu. Ruang tamu, ruang keluarga dan ruang tidur jadi satu. Bisa dibayangkan gimana rumah beliau?😢😢😢 Dari sini aku belajar banyak hal tentang kehidupan, Ternyata di luaran sana masih ada banyak orang yang belum seberuntung diriku. Kenapa aku anggap diriku beruntung? Aku bisa sekolah sampai perguruan tinggi, rumah ada, beras ada tidak usah beli atau harus menunggu bantuan dari pemerintah, kendaraan Alhamdulillah ada. Memiliki orang tua yang begitu peduli dan sangat menyayangiku. Alhamdulillah, nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan. 🙏🙏🙏
Iya, Allah benar-benar sangat sayang. Sudah seharusnya aku mensyukuri akan segala nikmat yang telah allah kasih dalam kehidupanku saat ini. Nikmat sehat, fisik yang sempurna, nikmat rezeki dan nikmat segala-galanya yang telah allah berikan tak terhingga dalam kehidupanku. Dan itu pengalaman hidup yang berharga, mungkin akan ada banyak pengalaman-pengalaman selanjutnya setelah ini. Namun, akupun juga mengerti bahwa tidak ada usaha yang selalu berjalan dengan mulus. Selalu saja ada hambatan ataupun rintangan yang menghadang. Yah, umpama jalan akan selalu ada batu-batu kerikil di depan. Tapi, asalkan selalu ada Allah. Inshaa allah segala sesuatunya akan selalu dimudahkan. Jika kita mengingat Allah, Allah pun juga akan bersama kita di setiap apapun keadaan kita. Allah lebih mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya, dan mungkin ini adalah salah satu skenario dari Allah untuk kehidupanku yang lebih baik lagi. Dan Allah tidak mungkin menempatkan hamba-Nya diposisi yang salah, sebab Dia mengetahui kapasitas kita sebagai hamba-Nya. Dia lah yang mengetahui segala-galanya.
Terakhir, semoga aku bisa mengemban suatu amanah yang sudah Allah percayakan saat ini kepadaku. Menjadi jalan bagiku untuk lebih dekat dengan syurga-Nya Allah. Dan semoga ini menjadi jalan dan pilihan terbaik dari Allah untuk kehidupanku yang lebih baik lagi ke depannya. Di berikan kemudahan dan kelancaran dalam menjalankan tugas ini, bertanggung jawab dan yang terpenting tetap menjadi Erni Apriliani yang baik, yang ramah, yang tidak sombong, yang selalu sayang keluarga dan anak shalehahnya mama abah. Semoga ilmu yang di dapat selama mengenyam pendidikan bertahun-tahun ada manfaatnya bagi masyarakat sekitar. Aamiin ya Allah……… 🙏🙏🙏🙏🙏
0 komentar:
Posting Komentar