Sedari kecil, waktu SD ada pelajaran Bahasa Indonesia. Guru wali kelasku meminta kami menuliskan cita-cita masing-masing termasuk juga diriku. Entah kenapa, Erni kecil menuliskan dokter gigi sebagai cita-citanya. Ya, aku memilih cita-cita ingin menjadi seorang dokter gigi yang hebat. Dokter yang membantu anak-anak maupun orang dewasa yang bermasalah dengan kesehatan giginya.
Selain itu, aku juga menuliskan ingin bersekolah ke SMPN I Angkinang, SMA Negeri 2 Kandangan dan kuliah di Univ. Lambung Mangkurat. Iya, itu adalah beberapa lembaga pendidikan pilihan untuk nantinya melanjutkan pendidikanku. Namun skenario Tuhan memang berbeda. Setelah lulus SD di SDN Sungai Hanyar, aku yang tadinya ingin melanjutkan ke SMPN 1 Angkinang tidak diizinkan mama. Mama menyarankan dan memasukkanku ke MTsN Angkinang atau yang kini dikenal dengan sebutan MTsN 3 HSS. Karena mama ingin anaknya belajar ilmu agama lebih banyak jika sekolah di MTsN. Karena ridho dan restu dari orang tua, Alhamdulillah prestasi akademikku di sekolah tak pernah jauh dari peringkat 1 atau 2 sampai kelas 3 lulus MTs. Dan dari sini jugalah aku bertemu dengan seseorang yang yang ku sebut dia pacar pertamaku atau bisa dibilang cinta monyet, eh tapi kalau sudah mengenalkan ke orang tua cinta apaan coba?????
Next, pending dulu yah cerita soal love storyku. Nanti, lain waktu aku ceritakan dia itu siapa. Heee
Selanjutnya, lulus dari MTs aku ingin lanjut lagi ke SMA Negeri 2 Kandangan. Awalnya mama juga rada-rada gak suka aku sekolah di sana, beliau menyarankan lanjut lagi ke MAN 2 Kandangan. Ya, mungkin mamaku ingin anaknya sekolah yang banyak pelajaran agamanya. Aku sudah mendaftar di SMA Negeri 2 Kandangan dan diterima. Alhamdulillah, setelah di bujuk-bujuk akhirnya mama menyetujui sekolah disana. Kalau abah terserah aku saja sekolah maunya dimana gak pernah ada masalah. Dan di sekolah ini juga kutemukan 3 orang sahabat yang masya allah, benar-benar suatu anugerah bisa mengenal mereka hingga sekarang. Nanti dilain waktu, akan kuceritakan kisah persahabatan kami ber4.
O,iya dari MTs sampai SMA cita-citaku berubah, yang tadinya ingin jadi dokter gigi malah maunya jadi seorang guru.. yah, karena aku sadar biaya pendidikan untuk jadi dokter itu mahal. Dan aku hanya berasal dari keluarga yang sederhana. Lulus dari SMA Negeri 2 Kandangan, aku sebenarnya ingin lanjut ke Univ. Lambung Mangkurat ataupun IAIN Antasari atau yang dikenal sekarang UIN Antasari, tapi terkendala lagi sama izin dari mama. Huftt, mama takut anaknya jauh dari beliau, takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Dan fix aku kuliah di Kandangan saja mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam, yah sesuailah dengan cita-citaku yang ingin menjadi guru. Sebenarnya ilmu agamaku masih cetek banget, gak ada apa-apanya dibandingkan dengan temanku yang lulusan dari pesantren. Karena yang masuk kuliah di sana memang lebih banyak yang berasal dari lulusan pesantren. Antara gak percaya diri sebenarnya kuliah disana, karena mindset di awalnya pasti bakalan banyak belajar bahasa arabnya, pasti kuliahnya susah banget. Namun setelah dijalani, justru Allah selalu memberi kemudahan dan kelancaran. Mungkin itu juga karena do’a dari kedua orang tuaku.
Meskipun di awal-awal tahun pertama kuliah, ip aku masih rendah 3,15 kalau gak salah. Alhamdulillah, untuk semester-semester selanjutnya mengalami peningkatan. Malah beberapa kali ipnya sampai 4,00. Heee . kuliah di jurusan ini benar-benar mengubah pandangan dan kebiasaanku. Dampaknya Alhamdulillah positif sekali. Dulu waktu awal-awal SMA shalatnya bolong-bolong tapi sesudah kelas 2 baru deh mulai memperbaiki shalatnya supaya jangan bolong-bolong lagi lanjut sampai sekarang. Semoga istiqomah. Aamiiin . intinya kuliah benar-benar menambah pengalaman yang baru dan juga teman yang baru.
Ternyata selama kuliah, akupun juga punya kisah cinta yang rumit. Tapi nantilah aku ceritakan juga. Hee
Perjuangan menyelesaikan skripsipun sangat berat. Ada banyak godaan saat itu. Yang dulunya target harus selesai di tahun ke 4 perkuliahan, ternyata malah molor ke semester 9 lebih tepatnya 4 tahun 2 bulan. Tapi gak terlalu masalah juga, ada untungnya juga di semester 9. Kenapa? Yaps, berdasarkan peraturan kementerian agama yang dulu gelar S1nya adalah Sarjana Pendidikan Islam atau S.Pd.I sekarang diubah menjadi Sarjana Pendidikan atau S.Pd. begitu juga dengan Sarjana Hukum Islam yang dulunya S.H.I sekarang berubah menjadi S.H. Wisuda tepatnya 28 Desember 2016 tahun lalu. Sudah beberapa sekolah yang didatangi nyari lowongan ternyata tak ada satupun yang menerima tenaga honorer. Lalu ada satu teman ngasih info ada sekolah swasta yang mencari tenaga pendidik yang juga kebetulan dia mengajar disana. Ya udah, bismillah mulai menyiapkan berkas-berkasnya buat mendaftar disana. Siapa tahukan rezekinya ada disana. Oke beberapa hari kemudian di sms sama panlaknya, kalau aku lulus administrasi.tahap pertama terlewati. Alhamdulillah, lanjut ke tahap 2 yaitu tes tertulis dan baca alqur’an. Sebenarnya dalam tahap ini, hati ragu-ragu mikirnya pasti gak lulus. Tapi ternyata, Alhamdulillah lulus juga ditahap ini. Next lanjut ke tahap 3 yaitu micro teaching, nah mungkin di sinilah perjuanganku harus berhenti sampai di sini.iya, dalam tahap ini aku gak lulus, karena akupun juga menyadari bahwa aku pasti gak bakalan lulus. Kenapa? Karena, peserta yang lainnya masya allah bagus-bagus banget. Beda dengan aku. Yah, ambil positifnya saja, mungkin rezekinya bukan di situ. Dan tetap khusnudzan dengan Allah, Dia lebih mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya.
Jumat, 04 Agustus 2017
DREAM
Diposting oleh Erni Apriliani di 21.17
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar