Minggu, 16 April 2017
Hati yang Terus Menunggu Meski Ku Tahu Datangmupun Tak Pasti .
Mencintaimu adalah salah satu anugerah dari Tuhan yang hingga saat ini masih tetap kusyukuri. Tak ada satupun alasan untuk menyesali pertemuan kita, aku bahkan sangat bahagia pernah mengenalmu, pernah menjadi teman dekatmu tuk berbagi suka dan duka. Namun, aku tak menyadari seiring berjalannya waktu setiap orang bisa berubah. Iya, aku benar-benar tak sadar jika perasaanmu kepadaku pun berubah. Aku terlambat menyadarinya. Kupikir aku, kamu dan perasaan kita masih tetap sama. Namun teryata salah satu diantara kita benar-benar telah berhenti tuk memperjuangkan cinta ini.
Saat kau mulai berubah, kamu yang tadinya perhatian mulai bersikap acuh. Bahkan saat itu hati dan perasaanku benar-benar tak menyadari dengan apa yang terjadi. Namun, sepandai-pandainya bangkai akan ketahuan juga. Ah, aku tahu ternyata sesuatu yang selalu aku takutkan benar-benar terjadi. Kepergianmu dari hidupku benar-benar menyisakan luka yang teramat dalam. Memang tak berdarah namun berbekas.
Waktu demi waktu, hari demi hari, bulan berganti, bahkan tahunpun sudah berlalu. Ternyata perasaan dulu yang pernah ada padamu, tak pernah beranjak pergi dari hatiku, sekuat hati mencoba melupakan tapi semakin kuat pula ingatanku tentangmu. Kalau kata orang semuanya akan berlalu seiring berjalannya waktu, tapi bagiku justru semakin besar rasaku padamu. Benar! Rasa ini benar-benar terlalu dalam padamu. Entah harus bagaimana lagi caraku mengusirmu dari pikiranku, dari hatiku dan juga hidupku. Selalu saja kamu, kamu dan kamu lagiii….
Do’aku masih tetap sama, untuk orang yang masih sama di setiap harinya dan berharap kau selalu baik-baik saja, selalu bahagia di ujung sana walau ku tahu kini mungkin bahagiamu bukan denganku lagi. Tapi bagiku, melangitkan do’a-do’a terindah untukmu itu adalah salah satu bukti bahwa cintaku padamu tulus. Tak masalah jika pada akhirnya bukan aku yang akan mendampingimu, bagiku kebahagiaanmu juga salah satu bahagiaku, hanya dengan melihatmu tersenyum aku sudah cukup bahagia.
Percayalah, jika suatu saat nanti kau tak temukan bahagiamu pada yang lain, kembalilah padaku! Aku akan menjadi rumahmu, tempat ternyaman untuk kau tinggali. Kau tak perlu menjadi orang yang tampak sempurna dan berpura-pura menjadi orang lain saat denganku. Aku dan hatiku, akan selalu ada untukmu kembali. Aku tak bisa menjanjikan kebahagiaan apapun padamu, tapi setidaknya aku akan selalu ada disisimu mendampingimu, bahkan disaat kau terpuruk hingga tak ada satupun yang peduli padamu. Kembalilah, jika kau ingin kembali. Aku selalu menunggu meski ku tahu datangmu pun tak pasti. Tapi dapat kupastikan, bahwa hati ini selalu ada untukmu.
0 komentar:
Posting Komentar