Senin, 15 Mei 2017

Kerinduan Yang Tiada Bertepi

Sabtu, 29 April 2017

Kerinduan Yang Tiada Bertepi

Dear,

Selamat malam kamu! Iya, kamu yang pernah menjadi bagian dari hidupku. Apa kabarnya kamu sekarang, masihkah seperti dulu yang makan paginya selalu terlewatkan? Atau masihkah shalatnya bolong-bolong. Heiii, semoga tidak lagi yaa. Kau tahu, tentu saja kau tidak tau iyakan? Aku di sini terkadang sering merindukan kau yang di sana. Kamu memang jauh dari pandanganku namun kamu selalu dekat dalam do’aku.

Kerinduan ini benar-benar tak bertepi, aku tak tau bagaimana caranya menyampaikannya padamu. Karena aku sadar, aku bukanlah siapa-siapamu memang tak sepantasnya rasa ini kumiliki. Maafkan aku yang terkadang tak bisa menahan perasaan yang bergejolak ini. Seandainya bisa kualihkan pada hati yang lain tentu saja itu sudah kulakukan, namun semua itu tak mudah seperti yang dibayangkan.  Perasaan itu tumbuh sebagaimana adanya, hati memang tak bisa dipaksakan.
Terkadang mata lelah menahan tangis yang merembes deras tuk basahi pipi. Apakah kau mengerti arti tangisanku? Tangisan yang benar-benar mengisyaratkan bahwa aku benar-benar merindukan kehadiranmu duhai pelita hati. Cobalah sedikit kau tengok aku yang ada di sampingmu, aku yang selalu setia menunggu kau mencintaiku. Namun, ku tau tak pernah ada aku di hatimu. Kau selalu berusaha terus menerus mencari seseorang yang menerimamu, mencari dia yang sempurna tanpa kau sadari bahwa kaupun bukanlah seseorang yang sempurna.

Heii, sadarkah kau bahwa Tuhan menciptakan makhluk-Nya berpasangan untuk saling melengkapi kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dan apakah kau juga sadari ketika kau terus menerus mencari yang sempurna maka kau akan kehilangan yang terbaik. Dia yang kau anggap paket sempurna belum tentu yang terbaik untukmu, tapi jika dia yang terbaik maka dia adalah seseorang yang kelak akan menyempurnakan kehidupanmu.  Maka kau akan pilih dia yang sempurna ataukah dia yang terbaik?

Terima kasih pernah hadir dalam kehidupanku, kini kusadari bahwa mungkin inilah jalan Tuhan yang terbaik untukku, untukmu dan untuk kita. Perpisahan memang selalu menyisakan luka, tapi bukan berarti terus menerus terpuruk dalam kisah lama yang menguras air mata. Semoga kelak di masa depan ada seseorang yang benar-benar tulus datang tuk membalut luka lama ini.

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates