Kamis, 29 September 2016

Tugas Individu Materi PAI A


TUGAS MIDTES MATERI PAI B

NAMA                                   : ERNI APRILIANI
NIM                                       : 2012121627
LOKAL                                 : E
SEMESTER/JURUSAN     : VI / PAI

ADAB BERPAKAIAN
1.      Pengertian Adab Berpakaian
            Kata adab berasal dari kata bahasa Arab yakni dari tashrifan (adab-ya’dubu) yang berarti mengundang atau mengajak. Dinamakan adab karena ia mengajak manusia kepada perbuatan yang terpuji dan mencegah dari perbuatan yang keji dan munkar.[1]
            Adab adalah norma atau aturan mengenai sopan santun yang didasarkan atas aturan agama, terutama agama Islam.[2] Menurut bahasa, pengertian adab ialah kesopanan, kehalusan, kebaikan budi pekerti atau akhlak. Sedangkan menurut istilah, adab ialah suatu ibarat tentang pengetahuan yang dapat menjaga diri dari segala sifat yang salah.[3]
            Adab adalah sikap yang baik dari sesuatu tersebut. Bentuk jamaknya adalah Adab al-Islam, dengan begitu berarti pola perilaku yang baik yang ditetapkan oleh Islam berdasarkan pada ajaran-ajarannya.[4]
            Pakaian adalah sesuatu yang dipakai (dikenakan) seseorang untuk menutupi badannya, sehingga tetap terjaga kebaikan, kehormatan, keindahan, dan kesehatannya.[5] Pakaian adalah barang yang dipakai (baju, celana, dan sebagainya). Dalam bahasa Indonesia pakaian juga disebut busana.
            Jadi, adab berpakaian adalah suatu aturan/norma tentang tata cara dalam berpakaian khususnya bagi muslim dan muslimah yang sesuai dengan ajaran syari’at yang tertulis dalam Al-Qur’an dan Hadis .
2.      Makna / Isi dari Materi Adab Berpakaian serta Persamaan dan Perbedaannya.
            Ada ketentuan pakaian menurut syariat Islam bagi laki-laki dan perempuan :
a.       Bagi laki-laki :
Ø  Menggunakan pakaian menutupi tubuh, terutama bagian pusar hingga lutut
Ø  Menjadikan nyaman orang yang memakainya
Ø  Berpakaian tidak ketat
Ø  Tidak terbuat dan mengandung  bahan dari sutra, emas, dan perak.
Ø  Pakaian tidak mencolok
Ø  Sebaiknya berpakaian yang bersih, rapi, enak dilihat dan tidak menimbulkan kecurigaan, serta berpenampilan sopan dan sewajarnya seperti lelaki.[6]
b.      Bagi perempuan
Ø  Menggunakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh, kecuali muka & telapak tangan
Ø  Tidak ketat, sehingga tidak menggambarkan bentuk tubuh
Ø  Tidak tipis sehingga tidak tembus pandang dan tidak menampakkan kulit tubuh
Ø  Tidak menyerupai pakaian laki-laki
Ø  Tidak mencolok warnanya agar tidak menarik perhatian orang lain.
Ø  Tidak menggunakan bahan pewangi yang menusuk hidung
Ø  Tidak menyerupai busana orang-orang kafir
Ø  Busana itu tidak dikenakan untuk tujuan popularitas.[7]


                [1] Niam Sandthre. “ Pengertian Adab dalam Islam “. 2014. http://darulatiiiq.heck.in/pengertian-adab-dalam-islam.xhtml diakses Rabu, 03 Juni 2015

                [2] http://id.m.wikipedia.org/wiki/adab di akses  Minggu, 22 Februari 2015 pukul 22.00

                [3] http://mafiakaka.blogspot.in/2012/12/maksud-adab.html diakses Minggu, 22 Februari 2015 pukul 22.05

                [4] Agus Syafii. “ Pengertian Adab “.  2009. http://agussyafii.blogspot.in/2009/02/pengertian-adab.html diakses 03 Juni 2015 pukul 12.12 WITA

                [5] Tim SIMPATI. Pendidikan Agama Islam X SMA Semester 2. ( Surakarta: Grahadi, th), h.19

                [6] Tim SIMPATI. Pendidikan Agama Islam X SMA Semester 2. ( Surakarta: Grahadi, th), h. 21

                [7] Muhammad Mutawwali Sya’rawi. Fiqih Wanita.(Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2006), cet. 1, h.57

Selasa, 27 September 2016

Mahasiswa KKN STAI DU Kandangan

Ketika Mahasiswa KKN STAI DU Kandangan Ikut Mengupas Kulit Kayu Manis

Yeee, salah satu pengalaman yang didapat waktu KKN di Desa Ulang adalah bisa ikut turun langsung membantu warga mengupas kulit kayu manis. Beneran deh kulitnya harum bangetttt. Loksado memang dikenal sebagai salah satu penghasil kayu manis di Kalimantan Selatan. Selain digunakan sebagai salah satu bumbu  masakan, kayu manis juga diolah sebagai sirup. Yap, sirup kayu manis. 
Tapi, sayangnya belum pernah seh minum sirup kayu manis kaya gimana. Huuuuuu, yah semoga someday ada kesempatan buat nyobain gimana rasanya olahan sirup kayu manis.  Hhee aamiin ya allah.. 

Nah, foto ini kurang satu personel kita. Hhaa, salahuddin atau lebih dikenal udin atau anak-anak disana manggilnya kakak Bulan gak ikut. Tahu deh mungkin kemaren itu sibuk mainan sama anak-anak. Hhee,  iya sih anak-anak memang lebih suka mainan, becandaan sama Salahuddin. Yah, lebih dekat sama anak- anak gitu.

Huhuyyy, calon bapak yang baik kan? Opppss, maksudny calon guru yang baik..  hee

Senin, 26 September 2016

Pengalaman Mengajar Di SDN Muara Ulang I

Salah satu kegiatan selama KKN adalah ikut mengajar di SD .. alhamdulillah, Ibu Kepseknya mengijinkan kami untuk ikut mengajar di sekolah yang beliau pimpin. Mayoritas agama anak-anak di sana adalah Kahayaringan & Kristen.  Sedangkan untuk yang beragama Islam hanya 10 orang saja.

And then, di sekolah tersebut kami mengisi mata pelajaran muatan lokal. Karena tanpa menggunakan buku panduan/pelajaran/pegangan kami hanya mengajarkan anak-anak menyanyi, cara melipat-lipat kertas menjadi bunga, atau bagi yang kelas diajari berhitung dan membaca.

Di bawah adalah foto aku membantu mengajar anak-anak di kelas IV.  Karena sebagian gurunya belum datang. 

Sabtu, 24 September 2016

Wisata Rempah Lasang Desa Ulang

Rempah Lasang (Air Terjun Lasang)

Lasang berasal dari dua suku kata, yaitu las yang berawal dari kata alas sedangkan sang   yang berawal dari kata asang. Alas yang artinya liar sedangkan asang artinya anjing. Jadi, pada zaman dahulu rempah lasang(air terjun lasang) ini adalah tempat berkumpulnya anjing-anjing alas/liar.

Rempah lasang berada di Desa Ulang Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Untuk sampai ke Desa Ulang bisa dengan menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat. Dari Tanuhi menuju Desa Ulang jaraknya sekitar 7 km, jalan menuju desa tersebut sudah bagus karena jalannya sudah beraspal. Sebelum sampai ke wilayah Desa Ulang, kita akan melewati beberapa tempat seperti Tataian, Batu Balah, dan lainnya. Pemandangan di kiri kanan jalan sungguh Indah, disana masih sangat asri dan hijau. Hutannya masih sangat alami. Sangat cocok untuk melepaskan penat dari segala rutinitas.

Setelah sampai di wilayah Desa Ulang, yakni ada sebuah pasar yaitu Pasar Desa Ulang yang buka setiap hari Selasa. Banyak pedagang dari Kandangan yang berjualan disini, ada dari Angkinang, Telaga Langsat bahkan ada yang dari Amuntai. Nah, sebaiknya kita melaporkan kedatangan kita kepada pihak terkait, misalnya Kades atau RT setempat sehingga kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan kita bisa minta bantuan warga setempat.  Bagi yang belum tahu tempat air terjun tersebut bisa minta bantuan warga setempat untuk memandu kita untuk bisa sampai ketujuan.

Nah, menuju Rempah Lasang tersebut kita bisa hanya bisa mengendarai roda dua saja.       Karena medannya tidak bisa dilewati roda empat selain itu juga ada banyak tanjakan. Medannya lumayan cukup menguras keringat dan tenaga, tapi hal tersebut akan terbayar dengan keindahan pesona  rempah lasang.
Atau bagi yang ingin berjalan kaki juga bisa, malah lebih mengasyikan sekaligus berolahraga menghirup udara segar alam pegunungan. Jarak tempuh ke air terjun ini sekitar 2 km, kalau di tempuh berjalan kaki sekitar 1,5 jam lah atau bisa juga lebih. 

Kita akan disajikan dengan kanan kiri pepohonan, baik itu pohon karet atau pohon yang lainnya. Selain itu kita juga akan melewati sungai kecil.  Benar- benar sejuk,  sungguh segala beban dipikiran akan hilang dengan menyaksikan pemandangan hijau pepohonan dan alam sekitar. Sungguh,  betapa besar kuasa Tuhan menciptakan alam dan isinya.

Rempah Lasang terdiri dari 2 tingkat, airnya berjatuhan ke bawah menghantam batu-batu di bawahnya. Oh, iya di bawahnya juga ada terdapat seperti kolam yang agak sedikit dalam.

FOTO di bawah adalah foto ketika kami mahasiswa KKN STAI Darul Ulum Kandangan angkatan ke XVII yang sedang KKN di Desa Ulang bersama Istrinya Bapak Camat Loksado, istrinya Kades Ulang, Ibu Bidan Desa Ulang, Kakak perawat yang bertugas di Desa Ulang juga Ibu Bidan Kampung Desa Ulang atau kami biasa memanggil beliau Julak.

Oopss, lupa sekarang sudah disediakan tempat parkir bagi kalian yang menggunakan roda dua. Jadi tak perlu khawatir lagi akan keamanan kendaraan kalian. Tempat wisata ini masih dikelola oleh warga sekitar. Dan pembukaan tempat wisata ini adalah salah satu program kerja (proker) KKN kami di Desa Ulang. Dan alhamdulillah,  masyarakat sekitar sangat merespon program kerja kami tersebut. Hal tersebut yakni adanya kerja sama kami,  antara mahasiswa KKN STAI Darul Ulum Kandangan dengan masyarakat sekitar khususnya pemuda di Desa Ulang membersihkan serta menebang beberapa dedaunan ataupun pohon kecil yang menghalangi keindahan air terjun tersebut.

Dan sekarang kata Kadesnya, waktu terakhir kali kami berkunjung kesana sudah ada beberapa orang yang mengunjungi air terjun itu.

Alhamdulillah, semoga bisa ke tempat itu lagi.. 

Jumat, 23 September 2016

Tahlilan & Yasinan Terakhir Mahasiswa KKN STAI DU Kandangan Angkatan XVII bersama Masyarakat Desa Ulang Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Kamis, 22 September 2016

Foto bersama Mahasiswi KKN STAI DU Kandangan Angkatan XVII dengan Pantul

Kesempatan bisa foto bareng pantul, gak cuma artis aja yang bisa dimintai foto.. 😂😂

Acara Bapantul dalam Rangka Perpisahan Mahasiswa KKN STAI DU Kandangan dengan Masyarakat Desa Ulang

Kesenian tradisi bapantul

Kesenian tradisi bapantul berasal dari desa Panggung Barikin kecamatan Haruyan Kabupaten hulu Sungai Tengah, Kesenian Tradisional Bapantul merupakan hiburan segar yang jenaka dan mampu membuat penontonnya tertawa, padahal propertinya cukup sederhana, yang utamanya adalah sebuah topeng yang dipakai oleh seniman yang berperan tergantung dari karakteristik topeng tersebut.

Topeng ini bisanya bukan topeng tokoh pewayangan tetapi topeng yang menunjukkan mimik muka yang lucu dan jenaka, sehingga apabila orang yang melihatnya diharapkan akan langsung tertawa.

Tingkah polah lucu para pelaku atau pemain bapantul yang sangat unik dapat mengundang gelak tawa para penonton yang melihatnya.Biasanya kesenian bapantul diselenggarakan diacara-acara seperti bakawinan (pernikahan), peringatan hari-hari besar islam maupun nasional. Selain bapantul juga diadakan panjat pinang yang diiringi dengan musik gamelan.

Lirik Lagu Banjar Halin

HALIN

Banaik pinang si bungas langkar
Banaik pinang……………………………..

Batis bakait jangan di basuh
Di banyu karuh di banyu karuh

Lamun taganang si bungas langkar
Lamun taganang ………………………..

Wayah baulit banyunya mata
Kahada taduh kahada taduh

Reff :

Basaksi marangkai janji
Badapat batamu sudah batali
Umai padihnya kada badaya badanku

Basaksi marangkai janji
Badapat batamu sudah batali
Tinggal basarah lawan nang kuasa
Illahi rabbi…………………………….

Daun mingkudu si bungas langkar
Daun mingkudu…………………………

Kambanglah rampai jangan di ikat
Di buncu  kain di buncu kain

Halinlah judu si bungas langkar
Halinlah judu……………………………

Baluman sampai taniat hati
Kada ka lain kada ka lain

Lirik Lagu Banjar Halin

HALIN

Banaik pinang si bungas langkar
Banaik pinang……………………………..

Batis bakait jangan di basuh
Di banyu karuh di banyu karuh

Lamun taganang si bungas langkar
Lamun taganang ………………………..

Wayah baulit banyunya mata
Kahada taduh kahada taduh

Reff :

Basaksi marangkai janji
Badapat batamu sudah batali
Umai padihnya kada badaya badanku

Basaksi marangkai janji
Badapat batamu sudah batali
Tinggal basarah lawan nang kuasa
Illahi rabbi…………………………….

Daun mingkudu si bungas langkar
Daun mingkudu…………………………

Kambanglah rampai jangan di ikat
Di buncu  kain di buncu kain

Halinlah judu si bungas langkar
Halinlah judu……………………………

Baluman sampai taniat hati
Kada ka lain kada ka lain

Lirik Lagu Banjar Uma Abah

Title:UmaAbah [Ibu dan Ayah]

Ciptaan: H. Anang Ardiansyah

Hari panas manggantang.
Matahari manggantang panasnya manggantang.
Rasa rakai tulang iga sampai ka pinggang.

Mangilik nanang, galuh caramin matanya.
Uma batulak, mancariakan rajakinya.

Guntur kilat basambung.
Hujan labat arus daras wan galumbangnya.
Awak basah kadinginan di tangah sungai.

Abah malunta, baluman tantu pakulihnya.
Abah batulak, mancariakan rajakinya.

Uma, 'mun bulih sakit uma kugantiakan lawan sagala pahalaku.
Abah, 'mun bulih paluh abah kugantiakan lawan sagala amalku.

Uma Ratu'ai.
Abah Raja'ai.

Ya Allah Ya Robbi.
Kucium batis uma nang manyayangi.
Kucium tangan abah nang malindungi.

Ampuniakan dosa uma wan abahku.
Ampuniakan dosa uma wan abahku.

Uma, 'mun bulih sakit uma kugantiakan lawan sagala pahalaku.
Abah, 'mun bulih paluh abah kugantiakan lawan sagala amalku.

Uma Ratu'ai.
Abah Raja'ai.

Allahumma Allah.
Robbighfirli wali waa lidayya.
Robbighfirli wali waa lidayya.

Ampuniakan dosa uma wan abahku.
Ampuniakan dosa uma wan abahku.

Lirik Lagu Banjar Baras Kuning

Baras Kuning

Cipt. Rasni/Dino

'Yu Ka',
bulik pang satumat, bulik pang satumat
Lawasnya ulun mahadang,
pian maninggalakan kampung halaman,
kapapurunnan

Yu ka,
bulik pang damini, bulik pang damini
Ulun basakit hati, pian nang ulun tangisi,
kada sakira diri ulun marista,

Pian datang, ulun sambut lawan mayang
Ulun hamburi baras, si Baras Kuning
Kur sumangat, di muhara lawang

Lirik Lagu Banjar Ampat Lima

Ampat Lima

Cipt. H. Anang Ardiansyah

Ampat si ampat lima kaka ai
kuriding patah patah sabilah,
patah sabilah,di higa lawang

Ampat si ampat lima kaka ai
ku tanding sudahkada manyama,
Kada manyama, nang baju habang

Banyak urang nang maantar tapih salambar-lambar kada bakain
Banyak sudah urang nang mamilih Juduhnya kada ka lain

Ampat si ampat lima ka ai
kuriding patah patah sabilah,
patah sabilah, di higa tajau

Ampat si ampat lima ka ai
Ku tanding sudah kada manyama,
kada manyama, nang baju hijau

Lirik Lagu Lamang Kandangan

LAMANG KANDANGAN

Lamang kandangan,nang papanasan
Nyaman dimakan babaisukan
Lamang nang tabal, kawannya pacal
Kijing basambal,muntung maimal
Muntung maimal…

Utuh wan galuh mambawa suluh
Maangkut lamang didalam buluh
Gasan dijual kapasar subuh

Lamang basantan nang lala pan
Nyaman dimakan babarataan

Lamang kandangaaaan..........

SEJARAH STAI Darul Ulum Kandangan

Visi, Misi dan Sejarah Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Kandangan.

VISI  :

Menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Terdepan Dan Kompetitif di Kalimantan Selatan Tahun 2025.

MISI  :

*Mengembangkan Pendidikan Tinggi Islam berorientasi mutu bagi semua lapisan masyarakat, khususnya di Kalimantan Selatan untuk menghasilkan Sarjana yang berintegritas tinggi dan profesional.

*Mengembangkan dan mempublikasikan Penelitian Ilmiah di bidang Hukum Islam dan Pendidikan Islam.

*Mengembangkan Pengabdian kepada masyarakat berbasis keterampilan keagamaan secara berkesinambungan.

A. Sejarah Berdirinya STAI Darul Ulum Kandangan

Bertolak dari keadaan masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang agamis,dan mayoritas penduduknya beragama Islam. Dalam kenyataan yang ada dirasakan masih kurangnya sarjana yang ahli di bidang agama Islam. Dari sini muncul ide untuk mendirikan Perguruan Tinggi Agama Islam dalam rangka memenuhi tuntunan pembangunan daerah khususnya untuk membentuk kader sarjana yang dapatmemahami agama Islam dengan baik. Keinginan ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, baik ulama, umara maupun masyarakat secara umum agar di Kabupaten Hulu Sungai Selatan berdiri sebuah Perguruan Tinggi Agama Islam.Kota Kandangan selain dikenal sebagai Ibukota Kabupaten, juga sebagai pusat pendidikan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Oleh karena itu, keberadaan perguruan tinggi sangat dibutuhkan untuk mencetak para sarjana yang ahli dalam bidang agama Islam serta mampu membina masyarakat dalam pengamalan, penghayatan dan pengkajian agama Islam secara lebih mendalam lagi. Serta turut berpartisipasi aktif dalam mencapai tujuan pendidikan nasional dan ikut mempersiapkangenerasi mendatang dengan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan agama Islam.

Berdasarkan pokok pikiran tersebut, Yayasan Madrasah Darul Ulum Kandangan yang selama itu hanya mengelola pendidikandasar, menengah dan aliyah, merasa terpanggil untuk berkiprah dengan mendirikan satu perguruan tinggi.Sebelumnya, pernah lahir Fakultas Adab yang pada saat itu dipimpin oleh TuanGuru H. Usman Mufti (alm) yang didirikan pada tahun 1960. Kemudian Fakultas Adab ini berubah menjadi Fakultas Syari’ah yang dipimpin oleh Drs. Syamsuri. Dalam perkembangan selanjutnya, berdiri pula Fakultas Tarbiyah. Namun, oleh sebab adanya peraturan bahwa seluruh Perguruan Tinggi yang ada di daerah supaya diintegrasikan ke Perguruan Tinggi di Ibukota propinsi, sehingga tidak ada lagi perguruan tinggi di daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan karena telah melebur dengan IAIN Antasari Banjarmasin.Kemudian seiring dengan perjalanan sejarah, muncul lagi peraturan yang membolehkan keberadaan perguruan tinggi didaerah-daerah. Maka perguruan tinggi ini didirikan kembali dengan diprakarsai oleh Bapak H. Umar Yasin selaku Ketua DPRD Hulu Sungai Selatan pada tahun 1983. Beliau terus melakukan pendekatan dengan para ulama dan umara diKabupaten ini, sampai akhirnya beliau pindah tugas ke Banjarmasin sebagai kakanwil Departemen Agama Propinsi Kalimantan Selatan.Usaha tersebut kemudian diteruskan oleh Bapak Drs. Rusydi, Ketua Pengadilan Agama Kandangan dengan kawan-kawan. Namun sebelum rampung tugasnya, beliau dipindah tugaskan ke Banjarmasin sebagai Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Islam Banjarmasin.Pada tahun berikutnya, usaha mendirikan perguruan tinggi ini diupayakan kembali dengan dibentuknya Panitia Pendiri Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) yang diketuai oleh H. A. Makki, BA., Kepala Kandepag Kabupaten Hulu Sungai Selatan saat itu. Akan tetapi, sebelum beliau menuntaskan tugasnya, beliau dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.Usaha ini kemudian dilanjutkan oleh Bapak Hibji, Kepala Kandepag Kabupaten Hulu Sungai. Beliau mengadakan konsultasi dengan Rektor IAIN Antasari Banjarmasin untuk meminta bimbingan dan arahan guna mengasuh berdirinya sebuah perguruan tinggi ini. Hambatan yang ada ketika itu adalah bahwa untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi harus ada yayasan yang menaungi perguruan tinggi tersebut.

Untuk ini, berdasarkan beberapa penilaian dari Panitia, maka ditunjuklah Yayasan MadrasahDiniyah Darul Ulum Kandangan yang pada saat itu diketuai oleh Tuan Guru H. Abu Hurairah sebagai yayasan yang menaungi perguruan ini.Dengan dorongan para ulama dan umara, terutama Bapak Bupati Hulu Sungai Selatan dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia dan intelektual muslim, maka pada tanggal 16 Mei 1985 telah disepakati bersama mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah(STIS)Darul Ulum Kandangan dan pada tanggal 22 September 1986 telah dimulai pembukaan kuliah semester I (pertama) yang berlangsung sampai sekarang.

B.Status STAI Darul Ulum Kandangan

Untuk menjamin kelangsungan hidup perguruan tinggi STIS Darul Ulum Kandangan, setiap saat dilakukan berbagai upaya untuk mengadakan perbaikan dan pengembangan dalam segala hal, termasuk untuk memperoleh status terdaftar. Sebelumnya, status STIS Darul Ulum Kandangan hanya berpedoman pada Izin Operasional dari Kopertais Wilayah VI Surabaya dengan surat Keputusan Rektor IAIN Sunan Ampel selaku Ketua Kopertais Wilayah IV Surabaya Nomor : 354/K/F-9/P/87 tanggal 23 Oktober 1987. Tiga tahun kemudian, atas rahmat Allah SWT. Setelah melaksanakan studi kelayakan pada Perguruan Tinggi Agama Islam yang lain, ternyata STIS Darul Ulum Kandangan telah memenuhi persyaratan untuk mendapat status terdaftar. Sehingga atas hal tersebut, terbitlah Surat Keputusan MenteriAgama RI tentang pemberian Status Terdaftar Program Sarjana (S1) terhadap STIS Darul Ulum Kandangan, Jurusan Peradilan Agama (Qadla) dengan SK Nomor162 Tahun 1990 tanggal9 Agustus 1990.STIS Darul Ulum Kandangan yang berstatus terdaftar sesuai petunjuk Kopertais Wilayah XI Kalimantan telah mulai melaksanakankegiatan perkuliahan dengan baik, kendatipun dalam situasi dan kondisi yang serba terbatas. Pada tahun 1994, STIS Darul Ulum Kandangan melaksanakan akreditasi dalam rangka mendaftarkan kembali status perguruan tingginya. Hal tersebut dilakukan sehubungan dengan lahirnya Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 53 Tahun 1994 tentang Pedoman Pendidikan Perguruan Tinggi AgamaIslam Swasta., dimana nama Perguruan Tinggi Agama Islam yang saat itu bernama STIS menjadi STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam).

Jadi, STIS Darul Ulum Kandangan berubah nama menjadi STAI Darul Ulum Kandangan, dengan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 94 Tahun 1996 Tanggal 1 Maret 1996 dengan Jurusan Ahwal Syakhshiyyah. Pada tahun 1999 STAI Darul Ulum Kandangan membuka jurusan baru, yaitu Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)/Tarbiyah dengan Surat Keputusan Ketua Kopertais WilayahXI Kalimantan Nomor : Kop. Wil. XI/PT.02.3/54/1999 Tanggal 22 Oktober 1999.Kemudian, sesuai dengan perkembangan pendidikan yang dikelola STAI Darul Ulum Kandangan, maka pada tahun akademik 2000-2001 dengan Surat Izin Kopertais Wilayah XI Kalimantan Nomor : Kop. Wil. XI/PT.02.3/68/1999 Tanggal 08 Desember 2000 dibuka Program D2 JurusanPGSD/MI. Kemudian, dengan berakhirnya masa terdaftar STAI Darul Ulum Kandangan, maka STAI Darul Ulum Kandangan mendapat Surat Keputusan Perpanjangan Status Terdaftar dari Kopertais Wilayah XI Kalimantan Nomor : C.II/11/2001 Tanggal 10 Maret 2001.
Berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI yang ditandatangani oleh Prof. H. Abdurrahman Mas’ud, Ph. D. Nomor Dj. II/PP.02.3/252/06Tanggal 6April 2006, untuk tahun akademik 2007-2009 STAI Darul Ulum Kandangan hanya membuka dua jurusan, yaitu :
1.Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah (Syari’ah)
2.Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Seiring dengan berjalannya waktu dan berubah peraturan tentang eksestensi kelembagaan yang diatur oleh Kementerian Pendidikan yang mengharuskan semua lembaga kependidikan agar berstatus akreditasi. Untuk mengokohkan eksistensinyaSTAI Darul Ulum Kandangan mempersiapkan akreditasi Jurusan Pendidikan Agama Islam(PAI). Setelah melalui uji kelayakan yang dengan diadakan visitasi di STAI Daru Ulum Kandangan oleh Dewan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)yang mengutus Tim Acessor Lapangan, maka jurusan PAI melalui surat keputusan dengan No. Akreditasi : 042/BAN-PT/Ak-XII/S1/I/2010 dinyatakan LULUS uji dengan nilai mendekati B (C). Namun dikarenakan STAI Darul Ulum mempunyai dua jurusan yakni PAI dan Ahwal Asy-Syakhshiyah (AAS) maka proses akreditasi pun terus berlanjut dengan diadakannya visitasi yang kedua kalinya untuk jurusan AAS, yang mana setelah ditunggu-tunggu akhirnya keluarlah hasil darivisitasi tersebut yang dituangkan dalam surat keputusan denganNo. Akreditasi : 019/BAN-PT/Ak-XIII/S1/IX/2010 dan dinyatakan jurusan AASLULUS uji dengan nilai B.Dengan hasil akreditasi ini,maka STAI Darul Ulum Kandangan hanya membuka dua jurusan, yaitu :
1.Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah (Syari’ah)
2.Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

C.Sistem Perkuliahan STAI Darul Ulum Kandangan

Sistem perkuliahan yang dilaksanakan di STAI Darul Ulum Kandangan yang sudah berstatus terakreditasi adalah Sistem Kredit Semester (SKS) dengan berpedoman pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi. Kemudian, kurikulumnya menggunakan Kurikulum Nasional Program Sarjana (S1) yang pada umumnya digunakan di IAIN. Hal tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 27 Tahun 1995 Tanggal 18 Januari 1995, sehingga STAI Darul Ulum Kandangan dapat melaksanakan ujian negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Rabu, 21 September 2016

Mahasiswi KKN STAI Darul Ulum Kandangan Angkatan ke XVII Belajar Mengupas Kemiri (Menguit Biji Keminting)

Salah satu pengalaman berharga yang kami dapat, terkhususnya aku sebagai mahasiswa yang kkn di Desa Ulang Kecamatan Loksado adalah bisa belajar langsung bagaimana caranya memproses kemiri dari awal. Mulai dari direndam dalam wadah (drum) yang dipanaskan diatas api selama satu malam, tahap ke dua; biji kiri tersebut dipecah dengan menggunakan Palu, setelah itu baru dikupas untuk diambil bijinya dengan menggunakan alat khusus.

Salah satu pengalaman berharga  yang benar-benar tidak terlupakan dalam hidup ku..

Permainan Khas Kalsel "Batungkau"

Batungkau merupakan permainan khas Kalimantan yang sangat populer di kalangan masyarakat banjar, batungkau adalah permainan yang menggunkan 2 batang bambu dengan panjang2,5 meter, sekitar 50 cm dari bawah dibuat tempat berpijak kaki yang rata dengan lebar kurang lebih 20cm, lalu kedua bamboo ini dipakai untuk berjalan dengan cepat dari satu sisi lapanganke sisi lainya, dan orang yang paling cepat dan tidak terjatuh dialah pemenangnya.

Batungkau menurut pandangan orang Banjar memiliki filosofi yang sangat berkaitan erat dengan sifat asli orang Kalimantan, seperti contoh seseorang yang berdiri diatas batungkau akan terlihat tinggi melambangkan sifat orang Kalimantan yang sangat menjunjung tinggi harga diri mereka, lalu ada lagi kebiasaan pada permainan Batungkau ini yang mengharuskan pemain menjaga keseimbangan tubuhnya, ini menggambarkan prinsip-prinsip hidup paling dasar yang dimiliki orang Kalimantan yaitu “saat seseorang berada di puncak tertinggi dalam hidupnya, orang tersebut harus mampu mempertahankanya”, sungguh sifat kesatria orang-orang Banjar yang sudah salayaknya kita contoh.

Dan foto ini dijepret ketika waktu acara lomba batungkau dalam rangka perpisahan antara Mahasiswa KKN STAI Darul Ulum Kandangan dengan masyarakat Desa Ulang Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Belanting Menyusuri Sungai di Desa Ulang Kecamatan Loksado Kabupaten HSS

Masya Allah, benar-benar amazing.
Karya Tuhan yang benar-benar Indah.

Di  bawah langit nan biru, bukit-bukit nan menghijau serta beningnya air mampu menghipnotis semua mata yang memandang.
Kangen 😢

Iseng Foto Bareng Patung Tentara

KANDANGAN EXPO 2015
HUT KANDANGAN KE-65

Heee, iseng foto sama patung tentara. Kali aja nanti punya suami tentara. Hhhhaaaa
#justkidding

Foto Ala Tembak-tembakan Bersama Teman PPL di Kandangan Expo 2015

Kenangan PPL Bersama Mereka

Selasa, 20 September 2016

Foto Anak-anak Desa Ulang Ketika Bermain

Oleh-oleh Supervisor Ketika Berkunjung Ke Posko Kkn

Hiyaaaa.. 
Dapet oleh-oleh dari supervisor ketika berkunjung ke posko

MAKAN-MAKAN






                                                             













 
Dannnn ini adalah foto kita makan bareng.
Hamdani, Noor Khalisah, Nor Aspia, Fatimah dan tentunya aku, Erni Apriliani. Setelah puas nih keliling jalan-jalan muterin stand-stand di Kandangan Expo 2015, perut udah mulai lapar. Dannnn kita semua sepakat buat milih makan fried rice atau bahasa Kandangannya tuu Nasi Goreng. Sengaja milih tempat makan yang lesehan supaya lebih nyaman duduknya. Heee



KANDANGAN EXPO 2015


KANDANGAN EXPO 2015
HUT KANDANGAN KE-65
Heee, iseng foto sama patung tentara. Kali aja nanti punya suami tentara. Hhhhaaaa
#justkidding


MAKALAH SUPERVISI PENDIDIKAN


TUGAS INDIVIDU
 “ SUPERVISI KLINIS “

Description: Description: LOGO STAI.png
                       
                            DOSEN PEMBIMBING             : ZAINI, S.Pd.I
                            MATA KULIAH              : SUPERVISI PENDIDIKAN


                                                    DISUSUN OLEH:
                                      ERNI APRILIANI  (2012121627)



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
DARUL ULUM KANDANGAN
TAHUN 2014

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi taufik serta hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyusun makalah yang sangat sederhana ini dengan judul “ Supervisi Klinis ”.
Pada kesempatan ini pula tak lupa saya ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak Zaini, S.Pd.I selaku dosen pengasuh Mata Kuliah Supervisi Pendidikan yang telah mendukung selesainya makalah ini.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, tiada gading yang tak retak. Saya hanyalah manusia biasa yang tak pernah luput dari kesalahan dan kekhilafan, kritik dan saran yang bersifat positif sangat saya harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan berpikir kita semua.
Amin yaa rabbal alamin.

             Kandangan, 15 Oktober 2014

                                     Penyusun,



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................        i   
DAFTAR ISI ..............................................................................................         ii  
BAB I   : PENDAHULUAN ....................................................................          2  
BAB II  : PEMBAHASAN .......................................................................          3
A.    Pengertian Supervisi Klinis ....................................................           3
B.     Ciri-Ciri Supervisi Klinis ........................................................          4
C.    Tujuan Supervisi Klinis ..........................................................          6
D.    Prinsip-Prinsip Supervisi Klinis ............................................           8
E.     Prosedur Supervisi Klinis .......................................................          9
F.     Teknik Supervisi Klinis ..........................................................           11
BAB III     : PENUTUP ............................................................................          13
                   Simpulan  ................................................................................          13
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN

            Supervisi merupakan  istilah baru yang menunjuk pada suatu pengawasan tetapi konsepnya lebih manusiawi. Dalam kegiatan supervisi pelaksana bukan mencari kesalahan akan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinaan agar pekerjaan yang diawasi diketahui kekurangannya untuk dapat diberi tahu bagaimana cara peningkatannya. Namun berdasarkan fenomena yang terjadi terdapat kesenjangan antara harapan dan kenyataan dalam pelaksanaan supervisi, berdasarkan pengamatan terdapat ketidak konsisitenan antara pandangan normativ dengan pandangan deskriptif mengenai supervisi. Seyogyanya supervisi harus memperbaiki pengajaran tapi kenyataanya supervisor lebih menekankan pada tanggung jawab administratif guru, hal ini berimplikasi terbalik pada tidak terpenuhinya keinginan guru mendapat bantuan langsung dari supervisor untuk memperbaiki pengajaran, mestinya supervisor dapat mengkombinasikan tanggung jawab perbaikan pengajaran dilihat dari aspek professional dengan tanggung jawab administrasi guru untuk mencapai hasil yang lebih luas  pada level kelas melalui perbaikan pengajaran. Karena bantuan pengajaran merupakan pembinaan professional, sedangkan pendekatan administrasi merupakan bagian dari birokrasi.[1]
            Supervisi mempunyai peran mengoptimalkan tanggung jawab dari semua program. Supervisi bersangkut paut dengan semua upaya penelitian yang tertuju pada semua aspek yang merupakan faktor penentu keberhasilan. Salah satu model supervisi yang dilakukan di sekolah adalah supervisi klinis. Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang pengertian, ciri-ciri, tujuan,  prinsip,  prosedur dan teknik supervisi klinis.


BAB II
SUPERVISI KLINIS

A.    Pengertian Supervisi Klinis
            Supervisi klinis adalah bantuan profesional kesejawatan oleh supervisor kepada guru yang mengalami masalah dalam pembelajaran agar yang bersangkutan dapat mengatasi masalahnya dengan menempuh langkah yang sistematis, dimulai dari tahap perencanaan, pengamatan guru mengajar, analisis perilaku, dan tindak lanjut. Supervisi klinis adalah proses bantuan atau terapi profesional yang terfokus pada upaya perbaikan pembelajaran melalui proses siklikal yang sistematis dimulai dari perencanaan, pengamatan, dan analisis yang intensif terhadap penampilan guru dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.
            Istilah klinis (clinical) mengandung maksud bahwa dalam pelaksanaan supervisi hubungan berlangsung secara tatap muka (face to face) antara guru dengan supervisor dan di fokuskan pada perilaku aktual guru didepan kelas. Kata klinis juga mengandung arti berkenaan dengan penyakit. Seorang supervisor dalam melaksanakan layanan supervisi klinis, ibarat seorang doktr yang sedang mengobati pasiennya. Didahului dengan datangnya pasien, kemudian dokter menanyakan keluhan  apa saja yang dirasakan untuk mengetahui sebab-sebab dan jenis penyakit yang diderita , kemudian setelah mendapatkan kepastian dari proses diagnosis baru dokter memberikan obatnya. Hal yang terpenting dari analogi dengan pengobatan penyakit adalah bahwa supervisi klinis menghendaki inisiatif datang dari guru, untuk penyembuhan suatu aspek tertentu yang jelas, dan memang sangat dibutuhkan oleh guru itu sendiri.[2]
            Menurut Richard Waller yang dikutip oleh M. Ngalim Purwanto, tentang definisi supervisi klinis adalah  supervisi yang difokuskan pada perbaikan pengajaran dengan siklus yang sistematis dari tahap perencanaan, pengamatan, dan analisis intelektual yang intensif terhadap penampilan mengajar sebenarnya dengan tujuan untuk mengadakan modifikasi yang rasional.
            Keith Acheson dan Meredith D. Gall yang juga di kutip oleh M. Ngalim Purwanto, mendefinisikan supervisi klinis adalah proses membantu guru memperkecil ketidaksesuaian (kesenjangan) antara tingkah laku mengajar yang nyata dengan tingkah laku mengajar yang ideal. Secara teknik mereka katakan bahwa supervisi klinis yang terdiri atas tiga fase, yaitu pertemuan perencanaan, observasi kelas, dan pertemuan balik.
            Dari kedua definisi diatas , menurut John J. Bolla yang di kutip oleh M. Ngalim Purwanto, menyimpulkan bahwa supervisi klinis  adalah suatu proses bimbingan yang bertujuan untuk membantu pengembangan profesional guru/calon guru, khususnya dalam penampilan mengajar, berdasarkan observasi dan analisis data secara teliti dan objektif sebagai pegangan untuk perubahan tingkah laku mengajar tersebut.[3]
B.     Ciri-Ciri Supervisi Klinis
Ciri-ciri supervisi klinis adalah sebagai berikut :
1.      Bimbingan supervisor kepada guru/calon guru bersifat bantuan, bukan perintah atau instruksi.
2.      Jenis keterampilan yang akan disupervisi diusulkan oleh guru /calon guru, dengan terlebih dahulu diadakan kesepakatan melalui pengkajian bersama antara guru/calon guru dengan supervisor.
3.      Meskipun guru/calon guru mempergunakan berbagai keterampilan mengajar secara terintegrasi, sasaran supervisi hanya pada beberapa keterampilan tertentu saja.
4.      Instrument observasi dikembangkan/disepakati bersama antara supervisor dan guru/calon guru sesuai dengan kontrak yang disetujui kedua belah pihak,
5.      Umpan balik kegiatan mengajar guru/calon guru diberikan dengan segera dan obyektif
6.      Meskipun supervisor telah menganalisis dan menginterpretasi data yang direkam oleh instrumen observasi, di dalam diskusi atau pertemuan balikan guru/calon guru diminta terlebih dahulu menganalisis penampilannya.
7.      Supervisor lebih banyak mendengarkan dan bertanya daripada memerintah /mengarahkan.
8.      Supervisi berlangsung dalam suasana intim dan bersifat terbuka.
9.      Supervisi berlangsung dalam siklus yang meliputi perencanaan, observasi dan diskusi umpan balik.
10.  Supervisi klinis dapat dipergunakan untuk pembentukan /peningkatan dan perbaikan keterampilan mengajar, dipihak lain dipakai dalam konteks pendidikan pra jabatan maupun pendidikan dalam jabatan.[4]
            Dari ciri-ciri tersebut, dapat diketahui dan dibedakan antara supervisi pengajaran dan supervisi klinis. Supervisi pengajaran lebih menekankan pada pengawasan dari supervisor terhadap guru-guru tentang pengelolaan pembelajaran yang dikelolanya. Sedangkan supervisi klinis lebih menekankan pada inisiatif guru untuk menyampaikan problem-problem pengajaran yang dihadapinya untuk disampaikan kepada supervisor, dan selanjutnya dicarikan solusi terbaiknya. Persamaannya adalah bahwa baik dalam supervisi pengajaran maupun dalam supervisi klinis dituntut adanya kooperasi atau kerja sama yang harmonis antara supervisor dengan guru itu sendiri , guru tidak boleh masa bodoh.[5]
C.    Tujuan Supervisi Klinis
            Tujuan supervisi adalah mengembangkan situasi belajar dan mengajar yang lebih baik. Usaha perbaikan mengajar dan mengajar ditujukan kepada pencapian tujuan akhir dari pendidikan yaitu pembentukan pribadi anak secara maksimal.
            Sedangkan Piet A. Sahertian menambahkan bahwa tujuan supervisi klinis yaitu: 
1.      Membantu guru-guru agar lebih mudah mangadakan penyesuaian terhadap masyarakat dan cara-cara menggunakan sumber-sumber masyarakat dan seterusnya.
2.      Membina guru-guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru-guru dalam rangka pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka.[6]
            Secara umum tujuan supervisi klinis untuk :
1.      Menciptakan kesadaran guru tentang tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan kualitas proses pembelajaran.
2.      Membantu guru untuk senantiasa memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
3.      Membantu guru untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang muncul dalam proses pembelajaran
4.      Membantu guru untuk dapat menemukan cara pemecahan masalah yang ditemukan dalam proses pembelajaran
5.      Membantu guru untuk mengembangkan sikap positif dalam mengembangkan diri secara berkelanjutan.[7]

Sedangkan tujuan khusus supervisi klinis antara lain adalah :
1.      Menyediakan balikan  bagi guru yang objektif dari kegiatan mengajar guru yang baru saja dijalankan.
2.      Mendiagnosis dan membantu memecahkan masalah-masalah mengajar
3.      Membantu guru mengembangkan keterampilan dalam menggunakan strategi belajar
4.      Sebagai dasar untuk menilai guru dalam kemajuan pendidikan, promosi jabatan atau pekerjaan mereka
5.      Membantu guru mengembangkan sikap positif terhadap pengembangan diri secara terus-menerus dalam karir dan profesi mereka secara mandiri.[8]
D.    Prinsip-Prinsip Supervisi Klinis
            Menurut Acheson dan Gall yang dikutip oleh Binti Maunah, mengemukakan tiga prinsip umum yang harus menjiwai keputusan /tindakan supervisor. Disamping itu ada beberapa prinsip tambahan yang ikut menyertainya. Prinsip umum dan tambahan peserta itu adalah :
1.      Terpusat pada guru/calon guru ketimbang supervisor
2.      Hubungan guru/calon guru dengan supervisor lebih interaktif ketimbang direktif.
3.      Demokratif ketimbang otoritatif
4.      Sasaran supervisi terpusat pada kebutuhan dan aspirasi guru/calon guru
5.      Umpan balik dari proses belajar mengajar guru/calon guru diberikan dengan segera dan hasil peninjauan/penilaiannya harus sesuai dengan kontak yang disetujui bersama
6.      Supervisi yang diberikan bersifat bantuan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan mengajar dan sikap profesional.
7.      Pusat perhatian pada waktu berlangsung supervisi dalam kegiatan belajar mengajar tertentu hanya pada beberapa keterampilan mengajar saja.[9]
E.     Prosedur Supervisi Klinis
            Berbagai pendapat para ahli dijumpai dalam pengembangan tahap-tahap supervisi klinis, meskipun demikian kelihatannya mereka mempunyai prinsip yang sama yaitu supervisi klinis berlangsung dalam suatu proses yang berbentuk siklus dengan tiga tahap yaitu tahap pertemuan pendahuluan(awal), tahap observasi kelas, dan tahap pertemuan balikan(akhir). Hal yang paling membedakan supervisi klinis adalah penekanannya pada interaksi langsung antara guru dan supervisor dan pengembangan profesional guru.
            Tahap pertemuan pendahuluan dimaksudkan sebagai langkah inventarisir masalah yang dihadapi guru, tahap observasi kelas dimaksudkan sebagai tahap untuk melihat secara real pembelajaran yang terjadi di dalam kelas, sedangkan tahap pertemuan balikan(akhir) merupakan tindak lanjut dari kegiatan yang kedua tadi. 
1.      Tahap pertemuan pendahuluan (awal)
           Pada tahap ini yang terpenting untuk diperhatikan, terutama oleh supervisor adalah harus dapat menciptakan suasana yang akrab, terbuka dan penuh persahabatan. Dalam tahap ini supervisor dan guru bersama-sama membicarakan rencana keterampilan yang akan diobservasi dan dicatat. Pada tahap ini beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:
a.       menciptakan suasana yang intim dan terbuka,
b.      mengkaji rencana pembelajaran yang meliputi tujuan, metode, waktu, media, evaluasi hasil belajar, dan lain-lain yang terkait dengan pembelajaran,
c.       menentukan fokus observasi,
d.      menentukan alat bantu (instrument) observasi, dan
e.       menentukan teknik pelaksanaan observasi.
2.      Tahap observasi kelas
           Pada tahap ini guru mengajar atau melakukan latihan mengenai tingkah laku mengajar yang telah dipilih dan disepakati bersama pada tahap pertemuan pendahuluan. Fungsi utama observasi kelas adalah untuk menangkap apa yang terjadi selama proses pengajaran berlangsung secara lengkap agar supervisor dan guru dapat dengan tepat mengingat kembali proses pengajaran dengan tujuan agar analisis dapat dibuat secara objektif. Ide pokok dalam observasi ini mencakup apa yang terjadi sehingga dengan catatan yang dibuat dengan cermat dan lengkap serta kemudian tersimpan dengan baik , dapat bermanfaat untuk kepentingan analisis dan komentar.
3.      Tahap pertemuan balikan (akhir)
           Tahap ini merupakan diskusi umpan balik antara supervisor dan guru berkaitan dengan kegiatan yang baru saja diselesaikan, yaitu guru baru saja selesai melakukan  latihan suatu keterampilan , dan supervisor baru saja selesai mengamati guru melakukan latihan. Yang menjadi acuan dalam pertemuan balikan ini adalah kesepakatan yang dibuat dalam pertemuan pendahuluan (awal) dan pada akhir diskusi balikan ini guru diharapkan dapat mengetahui dan menyadari seberapa jauh tujuan yang telah disetujui bersama dapat tercapai.[10]
F.      Teknik Supervisi Klinis
            Dalam  supervisi klinis juga terdapat beberapa teknik yang perlu dilakukan agar pelaksanaan supervisi klinis dapat berjalan dengan baik. Adapun teknik-teknik supervisi klinis adalah sebagai berikut :
1.      Supervisor sebaiknya mendengarkan dengan cermat permasalahan yang disampaikan guru dan berbicara seperlunya saja
2.      Memberikan komentar yang tepat, artinya komentar disesuaikan dengan permasalahan guru
3.      Menegaskan pertanyaan/pernyataan guru agar lebih jelas dan mudah dipahami
4.      Memberikan pujian kepada guru yang mempunyai perkembangan yang baik
5.      Tidak menasehati secara langsung apalagi dihadapan banyak orang
6.      Memberikan motivasi  dan dukungan secara optimal
7.      Memahami permasalahan yang dirasakan orang lain dari sudut pandang orang tersebut, bukan dari sudut pandang diri sendiri.[11]

BAB III
PENUTUP
Simpulan
            Supervisi klinis  adalah suatu proses bimbingan yang bertujuan untuk membantu pengembangan profesional guru/calon guru, khususnya dalam penampilan mengajar, berdasarkan observasi dan analisis data secara teliti dan objektif sebagai pegangan untuk perubahan tingkah laku mengajar tersebut. Supervisi klinis bagi guru muncul ketika guru tidak harus disupervisi atas keinginan kepala sekolah sebagai supervisor, tetapi atas kesadaran guru untuk datang ke supervisor untuk minta bantuan mengatasi masalahnya. Kepala sekolah sebagai supervisor akademik seyogyanya memiliki pengetahuan dan menguasai penerapan supervisi klinis.
            Supervisi klinis berlangsung dalam suatu proses yang berbentuk siklus dengan tiga tahap yaitu tahap pertemuan pendahuluan(awal), tahap observasi kelas, dan tahap pertemuan balikan(akhir). Hal yang paling membedakan supervisi klinis adalah penekanannya pada interaksi langsung antara guru dan supervisor dan pengembangan profesional guru. Tahap pertemuan pendahuluan dimaksudkan sebagai langkah inventarisir masalah yang dihadapi guru, tahap observasi kelas dimaksudkan sebagai tahap untuk melihat secara real pembelajaran yang terjadi di dalam kelas, sedangkan tahap pertemuan balikan(akhir) merupakan tindak lanjut dari kegiatan yang kedua tadi.
           
DAFTAR PUSTAKA

Maunah, Binti. Supervisi Pendidikan Islam ( Teori dan praktik ). Yogyakarta: Teras, 2009
Purwanto , M. Ngalim. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja             Rosdakarya., 2003
Prasojo, Lantip Diat. Sudiyono, Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: Gava Media, 2011
Sahertian, P.A. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka       Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta, 2000
http://ab-dina.blogspot.com/2014/01/makalah-supervisi-klinis.html  di akses Kamis, 11       September 2014 pukul 19.09
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/01/supervisi-klinis/  di akses Kamis, 11       September  2014
http://profesikependidikan.wordpress.com/category/supervisi-klinis Diakses Minggu, 12      Oktober 2014 pukul 09.00







                [1] http://ab-dina.blogspot.com/2014/01/makalah-supervisi-klinis.html  di akses Kamis, 11 September 2014 pukul 19.09
                [2] http://profesikependidikan.wordpress.com/category/supervisi-klinis. Diakses Minggu, 12 Oktober 2014 pukul 09.00
                [3] M. Ngalim Purwanto, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, ( Bandung: Remaja Rosdakarya., 2003), cet. 12, h. 91

                [4] Binti Maunah. Supervisi Pendidikan Islam ( Teori dan praktik ). (Yogyakarta: Teras, 2009), cet. 1, h. 79

                [5] http://profesikependidikan.wordpress.com/category/supervisi-klinis. Diakses Minggu, 12 Oktober 2014 pukul 09.00

                [6] P.A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. ( Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 25

                [7] http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/01/supervisi-klinis/  di akses Kamis, 11 September  2014

                [8] http://ab-dina.blogspot.com/2014/01/makalah-supervisi-klinis.html  diakses Selasa, 16 September 2014 pukul 10.23
                [9] Binti Maunah , Op.Cit, h.81
                [10] http://profesikependidikan.wordpress.com/category/supervisi-klinis. Diakses Minggu, 12 Oktober 2014 pukul 09.00

                [11] Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono, Supervisi Pendidikan. (Yogyakarta: Gava Media, 2011), cet. 1, h. 116

By :
Free Blog Templates