Rabu, 14 September 2016

Makalah Metode Pengajaran PAI

TUGAS KELOMPOK
DALAM MATA KULIAH METODE PENGAJARAN PAI

METODE PENGAJARAN PAI II
( METODE  DEMONSTRASI, METODE EKSPERIMEN, METODE RESITASI, METODE KERJA KELOMPOK DAN IMPLEMENTASINYA )
DOSEN PEMBIMBING : M.YUSRAN, S.Pd.I, M.S.I





DISUSUN OLEH KELOMPOK VII :

ERNI APRILIANI 2012121627
YUNITA 2012121628


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI ) DARUL ULUM KANDANGAN
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
METODE PENGAJARAN PAI II
( METODE DEMONTRASI, METODE EKSPERIMEN, METODE RESITASI,METODE KERJA KELOMPOK, DAN IMPLEMENTASINYA )

PENDAHULUAN
Pendidikan agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial.
Mengingat betapa pentingnya pendidikan agama bagi umatnya, maka peran guru yang profesional sebagai ujung tombak di dunia pendidikan sangat diharapkan untuk dapat mentransfer ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan agama kepada peserta didiknya berbagai metode dan teknik. Menyadari betapa pentingnya metode dalam proses pembelajaran maka pemakalah ingin membahas metode-metode pengajaran Pendidikan Agama Islam seperti metode demonstrasi, metode eksperimen, metode resitasi, metode kelompok dan bagaimana implementasinya dalam proses pembelajaran.
Pembahasan ini meliputi pengertian dari metode-metode tersebut,  kelemahan dan kelebihan dari masing-masing metode serta cara mengimplementasikan metode-metode tersebut kepada peserta didik sehingga tujuan dari proses pembelajaran dapat tercapai.

ISI
Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik. Dengan metode demonstrasi guru atau siswa memperlihatkan pada seluruh anggota kelas sesuatu proses. Dalam mendemonstrasikan pelajaran tersebut guru lebih dulu mendemonstrasikan yang sebaik-baiknya, lalu siswa ikut mempraktekkan sesuai dengan petunjuk.
Keuntungan Metode Demonstrasi
Perhatian anak didik dapat dipusatkan, dan titik berat yang dianggap penting oleh guru dapat diamati secara tajam.
Pelajaran yang diberikan tahan lama.
Mengurangi kesalahan-kesalahan.
Pengertian lebih cepat dicapai.
Keaktifan peserta didik bertambah sehingga ia mendapatkan pengalaman yang berguna bagi jiwanya dan mampu mengembangkan kecakapannya.
Setelah melihat beberapa keuntungan dari metode demonstrasi, maka dalam bidang studi agama, banyak yang dapat didemonstrasikan, terutama dalam bidang pelaksanaan ibadah, misalnya shalat. Apabila teori menjalankan shalat yang benar dan baik telah dimiliki oleh peserta didik, maka guru harus mencoba mendemonstrasikan di depan para siswa. Atau dapat juga dilakukan, guru memilih seorang siswa yang paling terampil, kemudian di bawah bimbingan guru disuruh mendemonstrasikan cara shalat yang baik di depan teman-temannya yang lain.
Kelemahan Metode Demonstrasi
Membutuhkan kemampuan yang optimal dari pendidik untuk itu perlu persiapan yang matang.
Sulit dilaksanakan kalau tidak ditunjang oleh tempat, waktu, dan peralatan yang cukup.
Persiapan Demonstrasi
Perumusan tujuan intruksional khusus yang jelas yang meliputi berbagai aspek, sehingga dapat diharapkan peserta didik itu akan dapat melaksanakan kegiatan yang didemonstrasikan itu setelah pertemuan berakhir.
Menetapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan.
Mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan.
Membuat catatan seperlunya bagi peserta didik.
Mempertimbangkan penggunaan alat bantu pengajaran lainnya, sesuai dengan luasan makna dan isi dari demonstrasi.
Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan peserta didik.

Metode Eksperimen
Metode eksperimen yaitu apabila seorang peserta didik melakukan suatu percobaan setiap proses dan hasil percobaan itu diamati oleh peserta didik.  Metode ini sering  dilakukan dalam suatu pelajaran tertentu seperti ilmu alam, ilmu kimia, dan sejenisnya. Biasanya terhadap ilmu-ilmu alam yang di dalam penelitiannya menggunakan metode yang sifatnya objektif, baik dilakukan di dalam atau di luar kelas maupun dalam suatu laboratorium tertentu.
Metode ini hendaknya diterapkan bagi pelajaran-pelajaran yang belum diterangkan/diajarkan oleh metode lain sehingga terasa benar fungsinya. Karena setelah diadakan percobaan-percobaan barulah guru memberikan penjelasan dan kalau perlu diadakan diskusi terhadap masalah-masalah yang ditemukan dalam eksperimen tersebut.
Tujuan yang dapat diambil dari pemakaian metode ini yaitu :
Peserta didik dapat membuktikan sendiri hukum-hukum dan teori yang berlaku.
Peserta didik dapat pula dengan usaha sendirinya memenuhi hukum-hukum baru, terutama yang berhubungan dengan hukum alam. Dengan metode eksperimen peserta didik memiliki pengetahuan, pengalaman dan pengertian yang lebih jelas.

Keuntungan Metode Eksperimen
Menambah keaktifan peserta didik untuk berbuat dan memecahkan sendiri.
Dapat melaksanakan langkah-langkah dalam cara berpikir ilmiah.
Pengertian peserta didik menjadi luas.

Kekurangan Metode Eksperimen
Tidak semua bahan pelajaran dapat dieksperimenkan.
Peserta didik yang terlalu muda atau sedikit sekali pengalamannya tidak akan dapat melaksanakan eksperimen secara baik.

Langkah-langkah Metode Eksperimen
Menerangkan tujuan eksperimen
Membicarakan masalah mana yang penting untuk lebih didahulukan
Pendidik harus menentukan alat, langkah-langkah yang harus ditempuh dan mencatat hal-hal penting dalam eksperimen tersebut.
Pendidik harus mengumpulkan laporan, mengadakan tanya jawab tentang proses eksperimen dan melaksanakan test untuk menguji pengertian peserta didik.

Metode Resitasi ( Pemberian Tugas )
Metode Resitasi suatu cara mengajar di mana seorang pendidik memberikan tugas-tugas tertentu kepada peserta didik, sedangkan hasil tersebut di periksa oleh pendidik dan peserta didik mempertanggungjawabkannya. Tugas diartikan sebagai materi tambahan yang harus dipenuhi peserta didik, baik di dalam maupun di luar kelas.
Pusat kegiatan metode ini berada pada siswa dan mereka disuguhi bermacam masalah agar mereka menyelesaikan, menanggapi dan memikirkan masalah itu. Yang penting bagaimana melatih siswa agar berpikir bebas ilmiah ( logis dan sistematis ) sehingga dapat memecahkan problem yang dihadapinya dan dapat mengatasi serta mempertanggungjawabkannya.
Pertanggungan jawab itu dapat dilaksanakan dengan cara :
Dengan menjawab test yang diberikan oleh pendidik
Dengan menyampaikan ke muka berupa lisan
Dengan cara tertulis.
Dengan metode resitasi terdapat 3 fase :
Pendidik memberikan tugas
Peserta didik melaksanakan tugas ( belajar )
Peserta didik mempertanggungjawabkan hasil, pekerjaannya ( resitasinya )
Dalam metode pemberian tugas, guru ( pendidik ) harus mengetahui beberapa syarat dan syarat-syarat tersebut harus pula diketahui oleh siswa yang akan diberi tugas, yaitu :
Tugas yang diberikan harus berkaitan dengan pelajaran yang telah mereka pelajari sehingga siswa di samping sanggup mengerjakannya juga sanggup menghubungkannya dengan pelajaran tertentu.
Guru harus dapat mengukur dan memperkirakan bahwa tugas yang diberikan kepada siswa akan dapat dilaksanakannya karena sesuai dengan kesanggupan dan kecerdasan yang dimilikinya.
Guru harus menanamkan kepada siswa bahwa tugas yang diberikan kepada mereka akan dikerjakan atas kesadaran sendiri yang timbul dari hati sanubarinya.
Jenis tugas yang diberikan kepada siswa harus benar-benar dimengerti, sehingga siswa tidak ada keraguan dalam melaksanakannya. 
Untuk kesemuanya itu perlu ada petunjuk-petunjuk umum dari guru dalam melaksanakan setiap tugas yang dibebankan kepada siswa-siswa. 
Keuntungan Metode Resitasi
Peserta didik belajar membiasakan untuk mengambil inisiatif sendiri dalam segala tugas yang diberikan.
Meringankan tugas pendidik yang diberikan.
Dapat mempertebal rasa tanggung jawab
Memupuk anak agar dapat berdiri sendiri tanpa mengharapkan bantuan orang lain
Mendorong peserta didik supaya berlomba-lomba untuk mencapai sukses
Dapat memperdalam pengertian dan keaktifan dan kecakapan anak didik
Waktu yang dipergunakan tak terbatas sampai pada jam-jam sekolah.
Kelemahan Metode Resitasi
Kemungkinan tugas yang diberikan tapi dikerjakan oleh orang lain
Kadang-kadang pembahasannya kurang sempurna
Bila tugas terlalu sering dilakukan maka dapat menyebabkan terganggunya kesehatan peserta didik dan membuat mereka bosan
Mencari tugas-tugas yang sesuai dengan kemampuan setiap individu sulit, jam pelajaran lambat dan memakan waktu yang lama.
Kalau peserta didik terlalu banyak kadang-kadang pendidik tak sanggup memeriksa tugas-tugas peserta didik tersebut.
Langkah-langkah Metode Resitasi
Pemberian Tugas dan Penjelasan
Tujuannya harus jelas
Terangkan dengan jelas
Selidiki apakah metode resitasi satu-satunya yang terbaik untuk bahan yang diajarkan
Pelaksanaan Tugas
Setiap tugas harus dikontrol
Peserta didik yang mengalami kegagalan harus dibimbing
Hargai setiap tugas yang dikerjakan setiap peserta didik
Berikan dorongan / motivasi.

Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok adalah penyajian materi dengan cara pemberian tugas-tugas untuk mempelajari sesuatu kepada kelompok-kelompok belajar yang sudah ditentukan dalam rangka mencapai tujuan.
Pengelompokan dapat dilakukan oleh anak didik sendiri yang biasanya dalam pemilihan kelompok seperti ini didasarkan atas pemilihan teman yang menurutnya lebih dekat atau lebih intim. Cara yang demikian ada keuntungannya dalam proses belajar, yaitu menimbulkan konsentrasi dalam belajar, memudahkan hubungan kepribadian dan dapat menimbulkan kegairahan baru.
Untuk kelompok yang dibagi berdasarkan kemampuan anak didik, tugas guru sebagai pembimbing lebih berat, karena harus secara cermat memperhatikan anak didik yang lemah agar jangan terlalu dirugikan. Sedangkan bagi yang cerdas jangan sampai ada anggapan bahwa dengan adanya kelompok tidak memberi manfaat baginya. Dalam hal ini guru harus memberikan tugas kepada yang lebih cerdas untuk membantu rekan-rekannya yang lemah.
Guru dalam menentukan kategori anak yang cerdas dan yang lemah tidak hanya melihat dari nilai yang ada dalam rapor atau hasil ulangan sehari-hari, tetapi harus dilihat juga dari kepribadian anak didik yang bersangkutan.
Pengelompokkan peserta didik dalam suatu kelompok dapat didasarkan pada :
Perbedaan individual
Fasilitas belajar
Pembagian pekerjaan
Peningkatan partisipasi peserta didik
Perbedaan jenis kelamin.
Dilihat dari segi waktu dan cara pembentukan kelompok maka metode ini ada beberapa macam yaitu :
Kerja Kelompok Jangka Pendek
Kelompok ini dapat dilaksanakan dalam kelas dalam waktu yang singkat ± 20 menit, dan kelompok ini berguna agar pada anak didij tertanam rasa saling membantu dan kerja sama dalam menyelesaikan suatu tugas. Disamping itu juga menanamkan kepada anak didik tentang pentingnya musyawarah dan manfaatnya dalam kehidupan bermasyarakat.
Kerja Kelompok Jangka Menengah
Kelompok ini diadakan karena kepentingan untuk menyelesaikan unit-unit pelajaran, yang akan lebih baik apabila dikerjakan dengan cara bersama-sama dalam beberapa hari. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dengan kelompok jangka menengah ini, yaitu :
Masalah yang dibahas adalah masalah yang penting bagi murid dan menarik perhatian mereka.
Dalam mengerjakan pekerjaan tersebut masing-masing anak didik menganggap dirinya sebagai peserta yang penting serta sanggup menyumbangkan pikirannya.
Kerja kelompok jangka panjang. Kelompok ini biasanya dinamakan kelompok studi. Suatu kelas dibagi kepada beberapa kelompok, dan biasanya kelompok ini berakhir kalau telah berlangsung kenaikan kelas atau selesai belajar pada suatu tingkat. 
Keuntungan Kerja Kelompok
Ditinjau dari paedagogis; kegiatan kelompok akan mendapatkan kualitas kepribadian peserta didik, seperti : adanya kerjasama, toleransi, berpikir kritis, disiplin dan sebagainya.
Ditinjau dari segi psikologis; timbul persaingan yang positif antar kelompok karena mereka bekerja pada masing-masing kelompok.
Ditinjau dari segi sosial; anak yang pandai dalam kelompok tersebut dapat membantu anak yang kurang pandai dalam menyelesaikan tugas.
Ditinjau dari segi ajaran Islam; saling membantu sesama termasuk ibadah.
Kelemahan Kerja Kelompok
Kadang-kadang dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat sesama peserta didik yang ada dalam kelompok.
Tugas pendidik akan menjadi lebih banyak dan beragam
Tugas-tugas yang diberikan kadang-kadang hanya didkerjakan oleh segelintir peserta didik yang cakap dan rajin, sedangkan peserta didik yang malas akan menyerahkan tugas-tugasnya kepada teman-temannya dalam kelompok tersebut.
Langkah-langkah Metode Kelompok
Membentuk kelompok
Pemberian tugas-tugas kepada kelompok
Masing-masing kelompok mengerjakan tugas-tugasnya
Pendidik atau pendidik bersamaan peserta didik dilakukan penilaian. Baik itu hasil kerja kelompok maupun cara-cara bekerja sama dan aspek lainnya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Kerja Kelompok
Kecerdasan individual, yaitu semakin terdapat anggota kelompok yang cerdas akan semakin baik  hasil kerja kelompok dan sebaliknya.
Keakraban kelompok terhadap bidang masalah yang dihadapi maupun terhadap cara-cara kerja sama dalam kelompok.
Harmonis tidaknya atau keserasian hubungan emosional dan hubungan antarpribadi dalam kelompok.
Ada tidaknya semangat dan kegairahan kerja dalam kelompok.
Berat ringannya atau sukar tidaknya tugas-tugas yang dihadapi oleh kelompok.
Besar kecilnya jumlah anggota kelompok dan kemampuan pemimpin kelompok untuk menciptakan suatu struktur kerja kelompok yang baik dan memadai.

Simpulan
Metode demonstrasi dalam pengajaran dipakai untuk menggambarkan suatu cara mengajar yang pada umumnya penjelasan verbal dengan suatu kerja fisik atau pengoperasian peralatan barang atau jasa. Metode eksperimen yaitu apabila seorang peserta didik melakukan suatu percobaan setiap proses dan hasil percobaan itu diamati oleh peserta didik.  Metode ini sering  dilakukan dalam suatu pelajaran tertentu seperti ilmu alam, ilmu kimia, dan sejenisnya. Metode Resitasi suatu cara mengajar di mana seorang pendidik memberikan tugas-tugas tertentu kepada peserta didik, sedangkan hasil tersebut di periksa oleh pendidik dan peserta didik mempertanggungjawabkannya. Sedangkan Metode kerja kelompok adalah penyajian materi dengan cara pemberian tugas-tugas untuk mempelajari sesuatu kepada kelompok-kelompok belajar yang sudah ditentukan dalam rangka mencapai tujuan.
Setiap metode yang digunakan dalam proses pembelajaran memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Namun semua itu tergantung bagaimana pendidik mengoptimalkan proses pembelajaran dengan menyesuaikan keadaan peserta didik dan penyampaian materi yang ingin disampaikan sehingga tujuan dari pembelajaran tersebut bisa tercapai.


DAFTAR PUSTAKA
Danim, Sudarwan. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.
Daradjat, Zakiah,  dkk. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Ramayulis. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 2005.

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates